KONTEKS.CO.ID – Para pemimpin Uni Eropa memutuskan untuk memberikan bantuan baru sebesar USD54 miliar atau 50 miliar euro ke Ukraina.
Penyaluran bantuan secara bertahap dilakukan hingga tahun 2027.
Keputusan dengan suara bulat itu terjadi di saat AS masih terpecah mengenai apakah akan terus mendukung Kiev atau tidak.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz berharap keputusan UE akan membantu Presiden AS, Joe Biden meyakinkan Kongres untuk melakukan hal yang sama.
“Ini juga merupakan sinyal baik untuk AS. Presiden Amerika adalah teman baik dan sekutu yang bekerja keras untuk mendapatkan dukungan atas tuntutannya dari Kongres,” kata Scholz, Kamis 1 Februari 2024.
Dengan adanya kesepakatan UE itu, artinya penolakan dari Hongaria tentang bantuan untuk Ukraina dapat teratasi.
Sebelumnya, Hongaria telah memveto bantuan UE untuk Ukraina pada Desember lalu.
Kiev sangat bergantung pada dukungan Barat dalam perang menghadapi Rusia.
Itu menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan sudah hampir berlangsung selama tiga tahun.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memuji perjanjian Uni Eropa tersebut.
Dia meyakinkan Uni Eropa, bantuan tersebut akan memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan negaranya dalam jangka panjang.
Obligasi dolar Ukraina menguat karena berita tersebut.
Kiev memperkirakan akan menerima bantuan tahap pertama sebesar 4,5 miliar euro pada bulan Maret.
“Pesannya jelas: Rusia tidak bisa mengandalkan kelelahan negara-negara Eropa dalam mendukung Ukraina,” kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"