KONTEKS.CO.ID – Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan memiliki banyak orang kaya yang bergerak di berbagai bidang usaha.
Majalah bisnis Forbes merilis daftar 10 orang terkaya di Indonesia per 2 Februari 2024, berdasarkan pergerakan nilai saham dan aset lainnya. Berikut adalah daftar lengkapnya :
1. Prajogo Pangestu: US$36,5 miliar (Rp571,38 triliun)
Prajogo Pangestu adalah pemilik Grup Barito Pacific, yang bergerak di bidang petrokimia, perkebunan, properti, dan energi.
Grup ini memiliki anak usaha seperti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Star Energy, dan PT Royalindo Investa Wijaya.
Prajogo Pangestu juga memiliki saham di PT Bank Permata Tbk dan PT Indika Energy Tbk.
Kekayaannya meningkat sekitar US$9 miliar sejak Januari 2024, berkat kenaikan harga saham Chandra Asri dan Star Energy.
2. Low Tuck Kwong: US$27,4 miliar (Rp428,93 triliun)
Low Tuck Kwong adalah pendiri dan pemilik PT Bayan Resources Tbk, salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Bayan Resources memiliki konsesi pertambangan di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Low Tuck Kwong juga memiliki bisnis di bidang infrastruktur, transportasi, dan properti.
Kekayaannya naik sekitar US$7 miliar sejak Januari 2024, seiring dengan meningkatnya permintaan dan harga batu bara global.
3. Robert Budi Hartono: US$25,9 miliar (Rp405,45 triliun)
Robert Budi Hartono adalah pemilik Grup Djarum, produsen rokok kretek terbesar kedua di Indonesia. Grup Djarum juga memiliki bisnis di bidang perbankan, telekomunikasi, properti, dan otomotif.
Robert Budi Hartono bersama dengan adiknya, Michael Hartono, menguasai 54% saham PT Bank Central Asia Tbk, bank swasta terbesar di Indonesia.
Kekayaannya turun sekitar US$1 miliar sejak Januari 2024, akibat penurunan harga saham BCA.
4. Michael Hartono: US$24,8 miliar (Rp388,23 triliun)
Michael Hartono adalah adik dan mitra bisnis Robert Budi Hartono di Grup Djarum dan BCA. Selain itu, Michael Hartono juga memiliki kepentingan di bidang pertanian, perhotelan, dan olahraga.
Michael Hartono dikenal sebagai pecinta bridge, dan pernah menjadi atlet bridge yang mewakili Indonesia di Asian Games 2018.
Kekayaannya juga turun sekitar US$1 miliar sejak Januari 2024, sejalan dengan saudaranya.
5. Sri Prakash Lohia: US$8,2 miliar (Rp128,37 triliun)
Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan pemilik Indorama Corporation, produsen serat poliester terbesar di dunia.
Indorama Corporation memiliki pabrik di 35 negara, termasuk Indonesia, Thailand, India, Nigeria, dan Amerika Serikat.
Sri Prakash Lohia juga memiliki bisnis di bidang pupuk, petrokimia, dan tekstil. Kekayaannya naik sekitar US$1 miliar sejak Januari 2024, didorong oleh pertumbuhan permintaan serat poliester.
6. Chairul Tanjung: US$5,4 miliar (Rp84,53 triliun)
Chairul Tanjung adalah pendiri dan juga pemilik Grup CT Corp, yang bergerak di bidang perbankan, media, ritel, properti, dan gaya hidup.
Grup CT Corp juga memiliki anak usaha seperti PT Bank Mega Tbk, PT Trans Corp, PT Carrefour Indonesia, dan PT Trans Fashion Indonesia.
Chairul Tanjung juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2014. Kekayaannya naik sekitar US$500 juta sejak Januari 2024, seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia.
7. Dewi Kam: US$4,5 miliar (Rp70,44 triliun)
Dewi Kam adalah janda dari almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri Grup Sinar Mas.
Grup Sinar Mas adalah salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, yang memiliki bisnis di bidang agribisnis, pulp dan kertas, properti, keuangan, dan energi.
Dewi Kam mengelola bisnis keluarga bersama dengan anak-anaknya, termasuk Franky Oesman Widjaja, yang menjabat sebagai CEO Grup Sinar Mas.
Kekayaannya naik sekitar US$300 juta sejak Januari 2024, berkat kinerja positif Grup Sinar Mas.
8. Tahir dan keluarga: US$4,4 miliar (Rp68,88 triliun)
Tahir adalah pendiri dan pemilik Grup Mayapada, yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, properti, dan kesehatan.
Grup Mayapada juga memiliki anak usaha seperti PT Bank Mayapada Internasional Tbk, PT Asuransi Jiwa Mayapada, PT Mayapada Hospital, dan PT Mayapada Land.
Tahir juga dikenal sebagai filantropis, yang telah menyumbang dana untuk berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Kekayaannya naik sekitar US$200 juta sejak Januari 2024, sejalan dengan pertumbuhan Grup Mayapada.
9. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono: US$4,2 miliar (Rp65,75 triliun)
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah pendiri dan pemilik Grup Harita, yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, logam, dan energi.
Grup Harita juga memiliki anak usaha seperti PT Cita Mineral Investindo Tbk, PT Lanna Harita Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, dan PT Harita Prima Abadi Mineral.
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono juga memiliki saham di PT Bumi Resources Tbk, perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Kekayaannya naik sekitar US$300 juta sejak Januari 2024, didukung oleh kenaikan harga komoditas.
10. Djoko Susanto: US$3,9 miliar (Rp61,05 triliun)
Djoko Susanto adalah orang kaya ke 10 di Indonesia, dia pendiri dan pemilik Grup Alfamart, jaringan minimarket terbesar kedua di Indonesia.
Grup Alfamart juga memiliki anak usaha seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk, dan PT Sumber Indah Lestari.
Djoko Susanto juga memiliki bisnis di bidang distribusi, farmasi, dan pendidikan. Kekayaannya naik sekitar US$200 juta sejak Januari 2024, seiring dengan ekspansi Grup Alfamart.
Itulah daftar 10 orang kaya di Indonesia versi Forbes Februari 2024. Daftar ini tentu bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung pada dinamika pasar dan bisnis.
Namun, yang pasti, para orang kaya ini telah menunjukkan prestasi, visi, dan dedikasi yang luar biasa dalam mengembangkan usaha mereka.
Semoga artikel ini bisa menginspirasi Anda untuk terus berusaha dan berkarya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"