KONTEKS.CO.ID – Sejumlah komisaris BUMN mundur dari jabatan demi mendukung capres dan cawapres pilihannya dalam Pilpres 2024.
Beberapa di antara mereka bahkan menjadi tim sukses (timses) paslon tertentu.
Hal itu sesuai dengan aturan yang ada, seperti disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Dia menyebut, mereka yang terlibat dalam tim kampanye harusnya mundur dari posisinya.
“Kami berharap komisaris-komisaris yang memang terlibat dalam tim kampanye, itu bisa mundur dari komisaris BUMN,” katanya akhir tahun lalu.
Berikut daftar sejumlah Komisaris BUMN yang mundur dari jabatan karena mendukung paslon pilihannya. Di antaranya:
- Andi Gani Nena Wea
Andi Gani sebelumnya merupakan Presiden Komisaris PT PP (Persero) Tbk. Dia mundur karena mendukung Ganjar-Mahfud. - Eko Sulistyo
Eko merupakan Komisaris PLN. Dia mundur setelah penunjukannya sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. - Anggawira
Anggawira mundur dari Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Industries. Hal itu dia lakukan karena kini dia menjadi Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. - Rosan Roeslani
Dia mundur dari Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Kini dia menjabat Ketua TKN Prabowo-Gibran. - Budiman Sudjatmiko
Budiman mundur dari Komisaris PTPN V. Keputusan itu dia ambil karena dia kini menjadi dewan pakar TKN Prabowo-Gibran. - Muhammad Arief Rosyid Hasan
Dia merupakan Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Mundurnya Muhammad karena ingin fokus sebagai Komandan Pemilih Muda di TKN Prabowo-Gibran. - Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank
Abdee mundur dari Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Keputusan itu dia ambil lantaran dia resmi mendukung Ganjar-Mahfud. - Basuki Thahaja Purnama atau Ahok mundur
Apa yang melatarbelakangi mundurnya Ahok sama dengan Abdee. Dia mundur dari Komisaris Utama Pertamina karena mendukung Ganjar-Mahfud.
Who’s next?***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"