KONTEKS.CO.ID – UEA beli garis pantai Mesir dengan penawaran sekitar USD22 miliar atau setara Rp346 triliun. Nilai yang menggiurkan untuk menyuntik perekonomian negara tetangga Palestina tersebut.
“Uni Emirat Arab (UEA) telah menyatakan minatnya untuk membeli kawasan Ras El Hekma di pantai utara Mesir. Ini sebagai bentuk dukungan ekonomi untuk Kairo,” demikian surat kabar Mesir melaporkan, mengutip Middle East Monitor, Rabu 7 Februari 2024.
Surat kabar swasta Mesir Al Mal menyatakan pada hari Minggu, proyek untuk pengembangan Kota Ras El Hekma di pantai utara mencakup finalisasi perjanjian. Yakni, perjanjian antara Kementerian Perumahan Mesir dan beberapa entitas kedaulatan Emirat. Terutama dengan Kementerian Perumahan dan Keuangan.
Kontrak kemitraan akan merujuk pada kontribusi natura dan uang tunai, dengan pihak UEA membayar sekitar Rp346 triliun sebagai imbalan atas pembelian tanah di wilayah tersebut. Ya, transaksi UEA beli garis pantai Mesir sepertinya bakal mulus.
Demikian pula, surat kabar Mesir Al Youm Al Sabea, yang dekat dengan pihak berwenang, melaporkan pada hari Minggu bahwa perjanjian antara pemerintah Mesir dan beberapa perusahaan dan entitas Emirat hampir selesai untuk pengembangan Kota Ras El Hekma.
Perjanjian ini terperkirakan akan menghasilkan suntikan miliaran dolar AS ke bank sentral Mesir. Pengembangan Kota Ras El Hekma merupakan bagian dari rencana Mesir pada tahun 2052 untuk menempatkan kota tersebut pada peta pariwisata global.
Investasi UEA akan meningkatkan ketersediaan dolar AS di bank-bank Mesir. Mesir menghadapi kekurangan mata uang asing yang semakin buruk selama dua tahun terakhir.
Sejak bulan Maret, negara ini mempertahankan mata uangnya tetap terhadap dolar meskipun terdapat kesenjangan yang semakin lebar dengan nilai tukar pasar gelap.
Pinjaman luar negeri dalam jumlah besar selama bertahun-tahun telah menyebabkan Mesir memiliki utang luar negeri yang besar. Kairo juga kekurangan mata uang yang terperlukan untuk membeli komoditas penting. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"