KONTEKS.CO.ID – Jumlah produksi pesawat Boeing 737 MAX merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir karena perusahaaan terlibat serangkaian masalah.
Melansir dari Reuters pada Kamis, 4 April 2024, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) meningkatkan audit pabrik.
Hal itu memperlambat ritme para pekerja yang sedang merakit pesawat di luar Seattle.
Sebagai informasi, FAA membatasi 38 jet per bulan usai insiden pintu pesawat 737 MAX copot di udara.
Bulan lalu, CFO Boeing Brian West mengatakan, pihaknya mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memperkuat kualitas. Di saat yang sama juga membangun kepercayaan bersama peningkatan audit FAA.
“FAA sangat terlibat dan melakukan audit yang lebih ketat dibandingkan apapun yang pernah kami lakukan sebelumnya,” kata West.
Boeing juga menambahakan, pihaknya berupaya mengurangi jumlah produksi pesawat yang masih perlu diperbaiki.
Akibatnya, ini memperlambat produksi secara keseluruhan dan memperlambat pengiriman.
Boeing menghadapi peningkatan pengawasan menyusul hilangnya penutup pintu pada pesawat jet Alaska Airlines pada Januari. Alhasil, sahamnya berakhir turun 1,7persen.
Perlambatan produksi Boeing juga kemungkinan berdampak pada industri penerbangan.
Di antaranya maskapai penerbangan mengurangi jadwal penerbangan atau memperpanjang sewa jet yang ada untuk memenuhi permintaan.
Secara umum, produksi dan pengiriman berjalan beriringan. Namun, penghentian produksi MAX pada 2019 dan 2020 serta gangguan akibat pandemi menciptakan kelebihan stok jet. Artinya kini semakin sulit untuk memperoleh tingkat produksi dari pengiriman.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"