KONTEKS.CO.ID – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., atau yang lebih dikenal sebagai emas Antam, mengalami turun harga pada perdagangan Jumat, 5 April 2024 setelah beberapa hari mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com mencatat, harga emas Antam untuk satuan 1 gram turun sebesar Rp4.000 dari posisi Kamis sebelumnya, menjadi Rp 1.279.000/batang.
Ini merupakan penurunan harga emas pertama sejak 23 Maret 2024. Sebelumnya, selama lima hari, harga emas Antam terus mencetak rekor, sejalan dengan lonjakan harga emas dunia.
Namun, pada hari ini, harga pembelian kembali emas Antam juga turun menjadi Rp 1.170.000 per gram, turun Rp5.000 dari posisi sebelumnya.
Grafik pergerakan harga emas Antam menunjukkan penurunan harga setelah beberapa hari terus mencetak rekor tertinggi.
Investor mulai merealisasikan keuntungan, menyebabkan harga ini mengikuti tren global penurunan harga emas.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga emas adalah pergerakan harga emas dunia.
Pada perdagangan Kamis kemarin, harga emas dunia melemah 0,42 persen menjadi USD2.289,43 per troy ons.
Pada pagi hari ini, harga emas dunia juga menunjukkan penurunan sebesar 0,8% menjadi Rp2.271,1.
Reli harga emas terhenti karena investor mulai melakukan akumulasi keuntungan dan menunggu kejelasan mengenai kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).
Beberapa pejabat The Fed masih bersikap hawkish, meskipun Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menyatakan komitmen terhadap pemangkasan suku bunga The Fed.
Peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pertama kali di pertemuan Juni meningkat.
Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan sebesar 64,7 persen untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Juni mendatang.
Penurunan harga emas juga dipengaruhi oleh data klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan peningkatan klaim tunjangan pengangguran negara menjadi 221.000 untuk pekan yang berakhir pada 30 Maret 2024.
Hal ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja yang mendukung target penurunan suku bunga The Fed.
Dalam pandangan analis StoneX, Rhona O’Connell, koreksi harga emas perlu dilakukan untuk meredakan ketegangan. Meskipun demikian, pemangkasan suku bunga The Fed telah diantisipasi oleh pasar.
“Ini sangat overbought (jenuh beli) dan perlu adanya koreksi untuk meredakan ketegangan. Menurut pandangan saya, pemangkasan suku bunga The Fed sudah diperhitungkan,” kata analis StoneX, Rhona O’Connell, dilansir dari Reuters.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"