KONTEKS.CO.ID – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengumumkan langkah-langkah strategis yang pemerintah ambil menghadapi potensi lonjakan harga bawang putih.
Kenaikan harga bawang di tingkat nasional terpicu kenaikan harga global dan nilai tukar rupiah.
Menurut Arief, pemerintah telah memberikan tugas kepada ID Food untuk mengamankan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk komoditas bawang putih.
Langkah ini tercetus setelah rapat koordinasi terbatas (Rakortas) dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Kami telah menugaskan ID Food untuk mengimpor bawang putih sebanyak 20.000 ton untuk CPP. Hal ini diputuskan dalam Rakortas sebelum Lebaran,” kata Arief kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.
Arief menjelaskan ID Food perlu mengikuti tahapan impor yang sama dengan pihak swasta.
Mereka harus memperoleh Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Lebih lanjut, Arief mendorong agar proses penerbitan izin impor oleh Kementan dan Kemendag dapat lebih cepat. Itu untuk memastikan ketersediaan bawang putih sesegera mungkin.
Dalam hal subsidi, Arief menjelaskan pemerintah akan memberikan pinjaman bunga murah sebesar 4 persen kepada ID Food.
Ini memungkinkan ID Food untuk mengimpor bawang putih secara komersial, dengan keuntungan yang wajar.
Subsidi tersebut akan mencakup subsidi bunga, yang biasanya di atas 10 persen, namun akan menjadi 4 persen.
Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran sebesar Rp28,7 triliun untuk mendukung langkah-langkah ini.
Harapannya, kerja sama antara BUMN pangan dan Himbara dapat memperkuat pelaksanaan program tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"