KONTEKS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut ketahanan ekonomi Indonesia tetap mendapat pengakuan dari berbagai lembaga pemeringkat global terkemuka.
Di antaranta Moody’s, Fitch, dan Japan Credit Rating Agency (JCRA).
Hal itu terbukti dari pemberian peringkat dengan outlook stabil yang lembaga-lembaga itu berikan.
Menurut Airlangga, Moody’s memberikan outlook stabil dengan peringkat Baa2 untuk Indonesia.
Fitch Ratings memberikan outlook stabil dengan peringkat BBB.
Sedangkan JCRA memberikan outlook yang sama dengan peringkat BBB+.
“Moodys menilai ketahanan ekonomi Indonesia terjaga dengan pertumbuhan ekonomi stabil dan berbagai instrumen kebijakan kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Airlangga.
Faktor ketidakpastian juga menjadi pertimbangan utama lembaga pemeringkat global.
Fitch dan JCRA menilai, inflasi di Indonesia tetap terkendali. Rasio utang terhadap PDB juga rendah serta terkendali.
Airlangga menyoroti pula perkembangan nilai tukar rupiah yang masih cukup baik dibandingkan dengan negara-negara sebanding.
“Jadi dibandingkan dengan negara-negara sebanding, kita lebih aman,” katanya.
Percaya diri investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia pun cukup baik meskipun ada gejolak di pasar global akibat eskalasi geopolitik di Timur Tengah.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, Airlangga menyatakan sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap di kisaran 5 persen pada tahun 2024.
Angka ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global yang kemungkinan hanya mencapai 3,2%.
“Diperkirakan 5,1%, sedangkan pertumbuhan global tahun ini 3,2%,” paparnya.
Dia menambahkan, Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global. Ekonomi global kemungkinan akan tetap dalam tren penurunan.
“Sementara Indonesia menargetkan pertumbuhan sebesar 5,1% pada 2025, sementara negara-negara berkembang mencapai 4,2%,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"