KONTEKS.CO.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan dampak dari konflik antara Israel dan Iran serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Salah satu dampak yang terasa adalah peningkatan jumlah kontrak kerja bagi BUMN holding BUMN pertahanan, yakni Defend ID.
Hal ini terdorong oleh peningkatan alokasi anggaran negara-negara di dunia terhadap sektor pertahanan.
Defend ID sendiri terdiri atas lima perusahaan. PT LEN Industri sebagai induknya.
Sementara Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana sebagai anggota holding.
“Pasti Defend ID akan mendapat peningkatan dari kontrak kerja. Apakah itu di maintenance, apakah itu di pengadaan,” kata Erick, Sabtu, 20 April 2024.
Meski demikian, Erick tidak merinci berapa banyak dan nilainya.
Namun, ia mendapat laporan ada kesepakatan antara PT Len dengan perusahaan multinasional Prancis, Thales Group, di bidang kedirgantaraan, pertahanan, keamanan, dan transportasi.
Erick pun memastikan kondisi ini tidak akan membuat anggaran pertahanan Indonesia bengkak.
Ia menjelaskan, alokasi anggaran telah sesuai dengan rencana, terutama dengan melihat kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"