KONTEKS.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat prestasi positif dalam neraca perdagangan pada bulan Maret 2024. Neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD4,47 miliar.
Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan bulan Februari 2024 dan Maret 2023.
“Ini tentunya memperpanjang catatan surplus beruntun menjadi 47 bulan secara berturut-turut,” ungkap Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers pada Senin, 22 April 2024.
Nilai ekspor Indonesia pada Maret tercatat sebesar USD22,43 miliar.
Jumlah ini menurun 16,43 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Namun, nilai ekspor non-migas menunjukkan kenaikan sebesar 17,12 persen, mencapai USD21,1 miliar.
Kenaikan ini terdorong terutama oleh ekspor logam mulia dan perhiasan permata (HS 71).
Meskipun demikian, beberapa komoditas seperti lemak dan minyak hewani nabati (HS15) menurun 2,6 persen.
Namun, secara keseluruhan, peningkatan ekspor non-migas turut memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Maret 2024 mencapai USD17,96 miliar.
Jumlah ini juga menurun 2,60 persen dibandingkan Februari 2024.
Penurunan ini terutama terpicu nilai impor non-migas yang turun sebesar 5,34 persen. Namun, impor migas naik 11,64 persen.
“Penurunan nilai impor secara bulanan akibat penurunan nilai impor non-migas,” jelas Amalia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"