KONTEKS.CO.ID – Di tengah ketegangan geopolitik, inflasi yang meningkat, dan harapan penurunan suku bunga, saham–saham di Wall Street mengalami lonjakan pada akhir perdagangan Senin.
Investor Wall Street menantikan hasil laporan keuangan kuartalan dari perusahaan-perusahaan utama, mencari petunjuk tentang arah ekonomi AS.
Pada Senin 22 April 2024, indeks saham di Wall Street termasuk S&P 500 naik 43,37 poin atau 0,87%, mencapai 5.010,60, sementara Nasdaq Composite mengalami kenaikan 169,30 poin atau 1,11%, mencapai 15.451,31.
Indeks Dow Jonews Industrial Average juga mengalami kenaikan sebesar 253,58 poin atau 0,67%, mencapai 38.239,98.
Selama enam hari terakhir, S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan, namun pada hari ini, investor memperhitungkan kembali prospek mereka, terutama setelah data ekonomi yang positif dan komentar dari pejabat Federal Reserve.
Kenaikan terjadi di semua sektor S&P 500, dengan sektor teknologi dan keuangan menjadi yang paling menonjol.
Investor secara khusus menantikan hasil kuartalan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Meta Platforms, Alphabet, dan Microsoft.
Manajer portofolio di Villere & Co di New Orleans, Lamar Villere berbicara kepada Reuters mengenai situasi ini.
“Saya pikir ini hanya pembelian standar saat penurunan (buy on the dip) setelah penurunan 5% yang menyadarkan orang untuk menggunakan uangnya,” kata Lamar Villere.
Dia menambahkan bahwa investor menantikan laporan pendapatan yang signifikan minggu ini sambil khawatir tentang langkah Federal Reserve terkait penurunan suku bunga.
Meskipun pasar uang memperkirakan penurunan suku bunga hanya sekitar 41 basis poin (bps) tahun ini, turun dari sekitar 150 bps pada awal tahun.
Para investor juga menunggu rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Maret, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang arah kebijakan moneter.
Sementara saham-saham pertumbuhan megacap seperti Alphabet, Amazon.com, dan Apple mengalami kenaikan, saham Tesla mengalami penurunan 3,4% karena pemotongan harga di pasar utamanya.
Namun, saham Nvidia melonjak 4,4% setelah mengalami penurunan 10% sehari sebelumnya.
Di sisi lain, harga saham Cardinal Health mengalami penurunan sebesar 5% setelah distributor obat tersebut mengumumkan bahwa kontraknya dengan OptumRx dari UnitedHealth Group tidak akan diperpanjang setelah berakhir pada akhir Juni nanti.
Saat pasar terus mengalami fluktuasi, investor tetap optimis menghadapi tantangan ekonomi global.
Mereka terus memperhitungkan data ekonomi dan hasil laporan perusahaan untuk mengarahkan strategi investasi mereka di masa depan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"