KONTEKS.CO.ID – Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) Kamis 25 April 2024 pagi. Padahal Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan.
Dari data Refinitiv menunjukkan, rupiah dibuka di posisi Rp16.180 per dolar AS. Namun kemudian merosot 0,37 % ke Rp16.210 per dolar AS hanya dalam waktu satu menit.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini menghapus penguatan tipis yang terjadi sehari sebelumnya.
Penurunan nilai tukar rupiah terjadi di tengah langkah BI menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 % pada Rabu 24 April 2024.
Kenaikan ini merupakan yang pertama kali setelah BI menahan suku bunga selama lima bulan berturut-turut.
Menurut Senior Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnubroto kenaikan suku bunga ini merupakan langkah tepat BI untuk memitigasi pelemahan rupiah.
Rully menilai kenaikan suku bunga ini lebih untuk memitigasi pelemahan nilai tukar Rupiah dan mencegah pelemahan lebih dalam lagi.
“Hal ini sudah sesuai dengan ekspektasi kami, namun memang di luar perkiraan konsensus. Saya merasa kenaikan ini lebih untuk memitigasi pelemahan nilai tukar Rupiah dan mencegah pelemahan lebih dalam lagi” ujar Rully.
Rully menambahkan, dampak kenaikan suku bunga ini terhadap pertumbuhan ekonomi tidak akan terlalu besar.
Justru, jika BI tidak menaikkan suku bunga, pelemahan rupiah yang berkelanjutan akan lebih mengganggu stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
“Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi saya rasa tidak terlalu besar, justru apabila tidak dilakukan kenaikan, dan Rupiah terus melemah maka akan mengganggu stabilitas ekonomi secara keseluruhan” jelas Rully.
Meskipun BI telah menaikkan suku bunga, pasar tampaknya belum merespon secara langsung.
Rupiah masih dalam tren pelemahan, menunjukkan bahwa upaya stabilisasi nilai tukar mata uang RI ini masih membutuhkan langkah-langkah lanjutan.
Upaya Membantu Penguatan Nilai Tukar Rupiah
Meskipun pelemahan nilai tukar rupiah menjadi tanggung jawab pemerintah, kita sebagai masyarakat Indonesia juga dapat membantu menguatkan mata uang RI. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Membeli Produk Dalam Negeri: Kurangi atau hindari membeli produk impor, prioritaskan produk buatan dalam negeri, termasuk produk UMKM, dan tunda pembelian barang elektronik atau gadget impor.
- Berpergian Menggunakan Transportasi Umum: Hemat BBM dengan menggunakan transportasi umum, kurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan dukung program pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan.
- Berwisata Dalam Negeri: Liburan di tempat wisata domestik, promosikan wisata Indonesia kepada wisatawan mancanegara, dan gunakan jasa layanan pariwisata lokal.
- Ekspor Barang ke Luar Negeri: Manfaatkan momen ini untuk meningkatkan ekspor, ekspor produk UMKM dan hasil karya lokal, dan ikuti program pemerintah untuk mendukung eksportir.
- Berinvestasi di Dalam Negeri: Alihkan investasi dari luar negeri ke dalam negeri, beli Surat Berharga Negara (SBN) atau instrumen investasi lainnya, dan tarik dana di luar negeri dan simpan di bank dalam negeri.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"