KONTEKS.CO.ID – Pemerintah telah mengidentifikasi lahan seluas 2 juta hektare yang memiliki unsur hara cocok untuk kebun atau area pertanaman tebu. Lahan ini terletak di Merauke, Papua Selatan.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia pada Senin, 29 April 2024 menjelaskan, pengelolaan lahan ini akan terbagi dua.
Satu bagian akan menjadi pengelolaan di bawah investasi swasta murni.
Sementara bagian lagi akan menjadi tanggung jawab Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh BUMN.
Pembagian ini dalam rangka percepatan swasembada gula di Indonesia.
Bahlil menyatakan peran swasta sangat penting karena memiliki kecepatan pelaksanaan yang tinggi.
Namun, pengembangan oleh swasta tidak akan mendapat bantuan atau tanggungan pembangunan infrastruktur dari pemerintah atau negara.
“Tahap pertama ini sudah masuk sekitar 2 juta bibit dari Australia dan kebetulan hara tanahnya cocok untuk gula. Ini kita dorong, dan semua investasi ini dalam negeri,” katanya.
Selain itu, Satgas Swasembada Gula telah teribentuk di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Pemimpin satgas ini adalah langsung Bahlil Lahadalia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Menteri ATR/ Kepala BPN menjadi Wakil Ketua Satgas.
Pembentukan Satgas ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) No 40/2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Dengan pengembangan perkebunan tebu skala besar ini, Bahlil optimis masalah swasembada gula di Indonesia dapat teratasi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"