KONTEKS.CO.ID – Nilai tukar mata uang RI (Republik Indonesia) rupiah kembali menjadi sorotan di pasar keuangan akhir April ini, dengan mencatat pelemahan yang signifikan.
Pada hari ini, Selasa 30 April 2024 pukul 12.17 WIB, kurs rupiah tercatat melemah sebesar 0,12% ke angka Rp16.275 per dolar Amerika Serikat (AS).
Hal ini menunjukkan nilai tukar mata uang rupiah pada hari ini telah mencapai level terendah dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Pelemahan nilai tukar mata uang RI ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini, sementara pasar tenaga kerja AS tetap menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan.
Analis strategi dari Maybank, Myrdal Gunarto, menyatakan bahwa kondisi ini akan terus menekan pasar keuangan domestik dan pasar valuta asing.
Tidak hanya nilai tukar rupiah yang terdampak, mayoritas mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Mata uang Yen Jepang dan yuan China menjadi yang paling terpukul, dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,25% dan 0,19%.
Mata uang asing lainnya seperti dolar Singapura, baht Thailand, won Korea, rupee India, dan dolar Taiwan juga mengalami pelemahan.
Namun, beberapa mata uang seperti peso Filipina menguat terhadap dolar AS, menunjukkan bahwa tidak semua mata uang Asia bergerak dalam arah melemah yang sama.
Sementara, nilai tukar mata uang Dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia, meskipun mengalami kenaikan tipis terhadap dolar AS, tetap menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan.
Sementara itu, indeks dolar yang mencatat nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama mengalami penguatan sebesar 0,25%, naik menjadi 105,84 dari angka penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di 105,58.
Situasi ini menunjukkan bahwa ketidakpastian dan volatilitas tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk pasar valuta asing.
Para pelaku pasar perlu terus memperhatikan perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter, baik di tingkat domestik maupun global, untuk mengantisipasi dampaknya terhadap nilai tukar mata uang dan portofolio investasi mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"