KONTEKS.CO.ID – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 terprediksi mencapai level yang memuaskan. Hal ini terpicu oleh momentum Ramadan yang menggerakkan konsumsi rumah tangga secara musiman.
Menurut perkiraan dari Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai antara 4,9% hingga 5%.
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti belanja tiket pesawat dan akomodasi yang meningkat sejak dua bulan sebelum Lebaran serta pengaruh Pemilihan Umum (Pemilu) terhadap perputaran uang juga berkontribusi signifikan.
Bhima Yudhistira menekankan, konsumsi rumah tangga meningkat secara substansial. Masyarakat memperlihatkan kecenderungan untuk mengeluarkan uang lebih banyak menjelang perayaan Lebaran tahun ini.
“Masyarakat memang cukup banyak mengeluarkan uang untuk keperluan Lebaran tahun ini,” kata Bhima, Minggu 5 Mei 2024.
Hal ini tercermin dari peningkatan belanja tiket pesawat dan akomodasi yang terjadi sejak beberapa bulan sebelum bulan Ramadan tiba.
“Pemilu (Pemilihan Umum) juga mempengaruhi perputaran uang hingga pertumbuhan konsumsi non pemerintah LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah tangga),” ucapnya.
Namun demikian, Bhima juga mengingatkan belanja pemerintah masih menunjukkan serapan yang rendah.
Hal ini terprediksi sebagai antisipasi terhadap kemungkinan melemahnya penerimaan negara baik dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sementara itu, investasi juga masih terpengaruh oleh tekanan geopolitik, sehingga pertumbuhannya masih di bawah performa optimal.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan estimasi yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,17% pada kuartal pertama tahun 2024.
Sri Mulyani menyoroti bahwa kinerja konsumsi yang baik dan aktivitas manufaktur yang positif menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi tersebut.
Sebagai data pendukung, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia hingga Maret 2024 mencapai level 54,2 poin, menunjukkan ekspansi sektor manufaktur.
“Dengan kinerja konsumsi yang baik, kegiatan manufaktur positif, capital cukup baik dari sisi FDI (foreign direct investment) maupun PMI (Price Managers’ Index) kita prediksi untuk kuartal I-2024 pertumbuhan ekonomi kita di 5,17%,” ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Jumat 26 April 2024.
Selain itu, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) masih stabil di level 123,8. Mandiri Spending Index menunjukkan posisi yang kuat di 46,9. Hal ini terpengaruh oleh momen Ramadan dan Lebaran 2024.
Dengan demikian, melalui peningkatan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh momen Ramadan, serta kinerja positif sektor manufaktur dan keyakinan konsumen yang stabil, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 terlihat cukup menggembirakan.
Meskipun demikian, tantangan di sektor investasi dan belanja pemerintah masih menjadi fokus perhatian untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"