KONTEKS.CO.ID – Penutupan salah satu pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat, telah menyebabkan 230 buruh mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan perusahaan sedang menjalani upaya transformasi bisnis untuk menghadapi tantangan ekonomi.
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2023, BATA mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 5,26% menjadi Rp609,61 miliar.
Rugi tahun berjalan juga meningkat menjadi Rp190,29 miliar, naik 79,65% dari tahun sebelumnya.
Agus menyatakan bahwa BATA sedang mengubah kegiatan bisnisnya untuk menjadi lebih efisien, termasuk dengan penjualan aset.
“Dia sedang melakukan upaya transformasi bisnis. Dan mereka sedang meng-adjust kegiatan bisnisnya untuk lebih efisien,” ujar Agus kepada wartawan, Selasa, 7 Mei 2024.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta, Alin Kosasih, mengungkapkan para buruh yang terkena dampak PHK sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan.
Meskipun perusahaan menawarkan uang kompensasi sebesar satu kali Pesangon Maksimal dan Tunjangan Masa Kerja (PMTK), buruh meminta tambahan kompensasi lebih lanjut.
“Buruh PT Sepatu Bata yang terkena dampak hampir 230. Saat ini buruh di PT Bata belum mau menerima karena lagi ada negosiasi, agar uang pesangonnya ditambahkan,” jelas Alin.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"