KONTEKS.CO.ID – Ekonom Frances Donald telah mengingatkan pasar harus siap menghadapi siklus penurunan suku bunga yang lebih tajam dari perkiraan sebelumnya.
Menurutnya, langkah-langkah kebijakan Federal Reserve akan mengarah ke arah siklus penurunan suku bunga.
Menurut laporan dari Business Insider pada Rabu, 8 Mei 2024, pasar berjangka telah memprediksi dua pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin menjelang akhir tahun ini.
“Kami yakin kita sedang menuju ke arah penurunan yang memerlukan siklus pelonggaran yang tepat,” jelas Ekonom Frances Donald, Rabu, 8 Mei 2024.
Hal ini mencerminkan optimisme baru di kalangan investor setelah laporan pekerjaan April menunjukkan kelemahan yang tidak terduga.
Meskipun kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga telah teratasi, Kepala Ekonom Manulife Investment Management itu menunjukkan, pelemahan ekonomi harus dianggap sebagai sinyal peringatan. Menurutnya, hal ini membuat resesi semakin mungkin terjadi.
Menurut Donald, indikator pasar tenaga kerja seperti data kehilangan pekerjaan yang konsisten, penurunan tingkat berhenti bekerja, dan kemunduran dalam perekrutan usaha kecil, semuanya menunjukkan arah yang tidak menguntungkan bagi perekonomian AS.
Pendapat Frances Donald didukung oleh Pengamat Pasar Modal, Danielle DiMartino Booth. Dia menyatakan AS telah memasuki fase kemerosotan.
Booth mengacu pada indikator pengangguran selama periode 12 bulan sebagai dasar argumennya.
Dalam konteks ini, Donald menekankan perlunya tindakan cepat dari Federal Reserve.
Dia menyoroti bahwa dalam situasi di mana perekonomian AS melambat di mana tingkatnya saat ini semakin tidak dapat tertoleransi. Oleh karena itu, perubahan kebijakan harus dilakukan dengan cepat.
Donald juga mengingatkan tentang waktu yang dibutuhkan efek dari kenaikan suku bunga pertama terhadap perekonomian dan konsumen, yang mencapai dua tahun.
Dia menekankan bahwa saat ini, AS tidak bisa menghindari periode di mana kenaikan ini akan sangat mempengaruhi perekonomian.
Sebelumnya, Frances Donald juga mencatat ketidakmampuan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga dengan cepat dapat meningkatkan risiko penurunannya dalam waktu dekat.
Ini menyoroti perlunya kebijakan yang responsif dan adaptif dari pihak berwenang untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"