KONTEKS.CO.ID – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencetak rekor baru pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.
Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam melesat Rp22.000, mencapai Rp1.354.000 per gram.
Ini merupakan harga emas Antam tertinggi sepanjang sejarah, melampaui rekor sebelumnya pada 21 April 2024 yang tercatat sebesar Rp1.347.000 per gram.
Selain harga jual, harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga mengalami kenaikan signifikan.
Harga buyback naik Rp22.000 menjadi Rp1.245.000 per gram, mencerminkan tren kenaikan yang kuat dalam pasar emas.
Berikut adalah daftar harga emas Antam berdasarkan satuan gram pada hari ini:
– 0,5 gr: Rp727.000
– 1 gr: Rp1.354.000
– 2 gr: Rp2.648.000
– 3 gr: Rp3.947.000
– 5 gr: Rp6.545.000
– 10 gr: Rp13.035.000
– 25 gr: Rp32.462.000
– 50 gr: Rp64.845.000
– 100 gr: Rp129.612.000
– 250 gr: Rp323.765.000
– 500 gr: Rp647.320.000
– 1.000 gr: Rp1.294.600.000
Lonjakan harga logam mulia Antam ini sejalan dengan penguatan harga dunia. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas spot naik 1,19% dan ditutup pada posisi US$ 2.386,04 per troy ons pada perdagangan Rabu 15 Mei 2024.
Kenaikan ini berlanjut pada hari ini Kamis 16 Mei 2024, dengan harga logam mulia naik 0,14% menjadi US$ 2.389,53 per troy ons pada pukul 06.20 WIB.
Harga ini mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada 19 April 2024 sebesar US$ 2.390,45 per troy ons.
Penguatan harga logam mulia dunia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan inflasi yang tinggi, yang mendorong investor untuk beralih ke aset yang lebih aman seperti logam mulia.
Lonjakan harga logam mulia Antam mencerminkan kondisi pasar global ini dan memperlihatkan bagaimana fluktuasi harga logam mulia di dunia ini dapat berdampak langsung pada harga logam mulia lokal.
Dengan harga logam mulia ini yang terus melonjak, para investor di Indonesia mungkin melihat ini sebagai momen strategis untuk mengkaji kembali portofolio investasi mereka, mengingat potensi keuntungan.
Namun, seperti biasa, penting bagi investor untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar yang bisa berdampak pada harga logam mulia ini di masa mendatang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"