KONTEKS.CO.ID – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, membela anak buahnya di Ditjen Bea Cukai yang belakangan ini menjadi sasaran tembak masyarakat, terutama warganet.
Ia menegaskan, lalu lintas impor ekspor barang bukan hanya menjadi domain Ditjen Bea Cukai.
Hari ini salah satu otoritas di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu kembali menjadi sorotan publik lantaran puluhan ribu kontainer tertahan di pelabuhan.
Sehubungan kondisi tersebut, Sri Mulyani menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ekspor-impor tak hanya tertangani oleh Bea Cukai. Melainkan melibatkan campur tangan banyak pihak.
“Kesiapan dari semua ekosistem di pelabuhan, bukan hanya Bea dan Cukai yang lagi jadi sosotan masyarakat. Tapi semua proses tersebut bekerja sama dengan banyak institusi. Salah satunya dari karantina. Karena kita masih akan proses barang yang memang membutuhkan proses karantina,” beber Menkeu, saat pelepasan puluhan ribu kontainer barang di JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 18 Mei 2024.
Ia meminta masyarakat mengetahui bahwa proses ekspor dan impor adalah tanggung jawab bersama.
Menurut dia, puluhan ribu kontainer terhatan adalah dampak dari pengaplikasian regulasi pengetatan impor merujuk Permendag No 36 Tahun 2023 yang telah diubah lewat Permendag Nomor 3 Tahun 2024 dan Permendag Nomor 7 Tahun 2024.
Menkeu kembali mengutarakan, proses berlangsungnya lalu lintas impor ekspor barang berlangsung atas kordinasi sejumlah institusi terkait.
“Dari BPOM dan Pelindo sendiri, serta instansi terkait lainnya. Jadi nanti masyarakat tahu bahwa ini adalah kordinasi bersama. Jangan sampai kemudian hanya memusatkan perhatian seakan-akan ini hanya menjadi tanggung jawab satu institusi,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"