KONTEKS.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga bawang merah meningkat sebesar 10,11 persen pada pekan ketiga Mei jika dibandingkan dengan bulan April yang lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan sebanyak 82,7 persen daerah di Indonesia mengalami kenaikan harga bawang merah.
Tidak hanya bawang merah, harga cabai merah juga mengalami lonjakan signifikan. Harga cabai merah naik 6,83 persen pada pekan ketiga Mei daripada dengan bulan April.
Pudji menambahkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah mencapai 68,61 persen wilayah di Indonesia.
“Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan cabai merah relatif meningkat dan secara umum mencapai 68,61 persen wilayah,” ucapnya.
Selain itu, harga bawang putih juga menunjukkan peningkatan. Pada pekan ketiga Mei, harga bawang putih naik 1,81 persen daripada harga pada April 2024. Kenaikan harga ini terasa di 51,67 persen wilayah Indonesia.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diadakan pada 21 Mei, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono menyebutkan harga bawang putih saat ini berada di level Rp46.850 per kg.
Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada harga rata-rata tahun lalu yang hanya Rp29.350 per kg.
Edy menjelaskan kenaikan harga ini terpicu oleh rendahnya realisasi impor.
Pada 17 Mei lalu, pemerintah telah memanggil para importir bawang putih untuk membahas masalah ini.
Para importir mengungkapkan, rendahnya realisasi impor hingga Mei 2024 akibat kesulitan mencari barang dan harga yang cocok.
Namun, mereka berkomitmen untuk merealisasikan impor mulai akhir Mei atau awal Juni mendatang.
Edy memperkirakan, bawang putih impor akan banyak masuk ke Indonesia pada pertengahan Juni hingga Agustus.
Harapannya, dengan masuknya bawang putih impor, harga komoditas tersebut akan mengalami penurunan yang signifikan. Ini akan membantu menstabilkan inflasi di daerah-daerah yang terdampak.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"