KONTEKS.CO.ID – Sejak pemberlakuan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), para pekerja wajib menyisihkan 3% dari gaji atau pendapatan mereka sebagai iuran.
Pemotongan gaji untuk iuran Tapera ini tentu saja bisa mempengaruhi pengaturan keuangan pribadi. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki anggaran yang ketat.
Berikut beberapa strategi mengatur keuangan yang bisa diterapkan agar potongan gaji untuk iuran Tapera ini tidak memberatkan kantong.
Usaha Sampingan untuk Menambah Penghasilan
Perencana keuangan Andy Nugroho menekankan pentingnya mencari sumber penghasilan tambahan untuk mengimbangi potongan 3% dari gaji untuk iuran Tapera.
“Kita nggak bisa menghindari potongan Tapera ini. Karena yang namanya Peraturan Pemerintah atau seperti pajak itu kan kita nggak bisa menghindar,” kata Andy.
Ia menyarankan para pekerja untuk mencari pekerjaan tambahan atau membuka usaha sampingan sebagai solusi utama. Dengan demikian, potongan tersebut tidak akan terlalu berdampak pada keseluruhan pendapatan.
Pengurangan Pengeluaran Tersier
Bagi mereka yang tidak bisa menambah penghasilan, Andy menyarankan untuk mengurangi pengeluaran pada kebutuhan tersier seperti rekreasi atau barang-barang yang tidak mendesak.
“Saya rasa yang paling mungkin kita potong pengeluaran lainnya itu adalah kebutuhan ‘Me Time’ kita, kebutuhan untuk senang-senang kita,” ungkap Andy.
Namun, ia juga menekankan bahwa pengeluaran untuk rekreasi tetap penting untuk menjaga motivasi kerja. Andy merekomendasikan alokasi sekitar 10% dari pendapatan untuk kebutuhan rekreasi, namun dengan kondisi potongan Tapera, jumlah ini bisa dikurangi.
Pengaturan Ulang Anggaran
Perencana keuangan lainnya, Eko Endarto, juga menekankan pentingnya mengatur ulang anggaran agar dapat menyesuaikan dengan potongan Tapera.
Ia menyarankan pembagian pengeluaran dalam empat pos utama: alokasi untuk bayar cicilan atau utang, alokasi untuk investasi, alokasi untuk dana darurat atau proteksi, dan sisanya untuk kebutuhan konsumsi.
“Alokasi standart 30% untuk cicilan utang, 10% untuk investasi, 10% untuk proteksi, baru sisanya dipakai untuk konsumsi,” jelas Eko.
Menganggap Tapera sebagai Investasi
Eko menambahkan bahwa melihat iuran Tapera sebagai bentuk investasi bisa membantu pekerja dalam mengatur pengeluaran. Jika Tapera dianggap sebagai investasi, maka alokasi untuk investasi lain bisa disesuaikan.
“Kalau kita anggap Tapera sebagai investasi, maka alokasi investasi bisa disesuaikan. Kalau dianggap sebagai bagian investasi. Tapi kalau ada yang bisa mengurangi alokasi utang dan konsumsi, itu lebih baik lagi,” katanya.
Langkah-langkah Praktis Mengatur Keuangan Saat Gaji Terpotong Iuran Tapera
- Mencari Pekerjaan Tambahan: Menambah sumber penghasilan melalui pekerjaan tambahan atau usaha sampingan.
- Mengurangi Pengeluaran Tersier: Mengurangi budget untuk kebutuhan rekreasi dan barang-barang yang tidak mendesak.
- Mengatur Ulang Anggaran: Membagi pengeluaran dalam pos-pos yang lebih ketat dan sesuai dengan prioritas.
- Menganggap Tapera sebagai Investasi: Melihat potongan tabungan perumahan ini sebagai bagian dari investasi untuk masa depan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, para pekerja dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik meskipun ada potongan gaji untuk iuran tabungan perumahan ini.
Pengaturan keuangan yang baik akan membantu memastikan bahwa potongan tersebut tidak mengganggu kestabilan finansial secara keseluruhan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"