KONTEKS.CO.ID – Pindahnya sejumlah pabrik dari Jawa Barat ke provinsi lain menjadi sorotan dalam ranah industri.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenprin), Kris Sasono Ngudi Wibowo, faktor utama di balik fenomena banyak pabrik yang pindah dari Jawa Barat ini adalah daya saing daerah tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini, Kris menyatakan kompetitivitas daerah menjadi faktor penentu yang banyak pabrik di Jawa Barat yang pindah dan mendorong pengusaha untuk memindahkan basis produksi mereka.
“Terkait dengan relokasi pabrik, ini berapa kali Pak Menteri (Agus Gumiwang Kartasasmita) sampaikan sebenarnya terkait competitiveness daerah masing-masing,” katanya di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis 30 Mei 2024.
Pengalihan pabrik ini terutama terjadi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, meskipun angka pastinya tidak dijelaskan. Sektor-sektor yang terdampak meliputi alas kaki, tekstil, dan pakaian jadi.
Hal ini mengindikasikan, sektor-sektor ini merasa lebih cocok atau mendapatkan insentif yang lebih menguntungkan di provinsi lain.
Meskipun adanya pemindahan ini menjadi perhatian, Kementerian Perindustrian mengaku tidak khawatir.
Sejauh pemindahan tersebut masih terjadi di wilayah Indonesia, mereka akan terus memberikan dukungan dan fasilitasi kepada industri. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung aktivitas industri di berbagai wilayah.
Salah satu kasus terkini yang menarik perhatian adalah penutupan pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat. Akibatnya, 233 karyawan di PHK, mencuatkan isu sensitif tentang dampak sosial dari perpindahan industri.
Firman Desa dari Disnakertrans Jawa Barat mengungkapkan, sejak tahun 2023, industri padat karya di Jawa Barat sudah mengalami tekanan yang signifikan. Banyak pabrik terpaksa tutup atau memindahkan operasinya.
Relokasi ini, bagaimanapun, memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang signifikan. PHK massal seperti yang terjadi di PT Sepatu Bata Tbk menimbulkan kekhawatiran tentang nasib pekerja dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.
Selain itu, perpindahan pabrik dapat mempengaruhi struktur ekonomi suatu daerah, baik secara positif maupun negatif.
Di satu sisi, pemindahan pabrik dapat membuka peluang baru bagi wilayah penerima, seperti peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, di sisi lain, hal itu juga dapat meninggalkan dampak negatif, seperti penurunan pendapatan daerah asal dan potensi konflik sosial.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengadopsi pendekatan yang berimbang dalam mengelola fenomena pemindahan pabrik ini.
Langkah-langkah strategis perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positifnya, sambil memastikan kepentingan pekerja dan masyarakat lokal tetap terlindungi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"