KONTEKS.CO.ID – Konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte Ltd merampungkan akuisisi 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR) senilai Rp15,8 triliun atau USD 960,3 juta.
Nilai transaksi ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang berkisar antara USD 600-750 juta. First Pacific Company Ltd., induk usaha MPTC, merinci transaksi ini dalam keterbukaan informasi.
Adapun, rincian akuisisi 35 persen saham JTT ini terdiri dari:
- 28,5 persen saham Jasamarga Transjawa Tol dari Jasa Marga senilai Rp12,83 triliun.
- 0,9 persen saham Jasamarga Transjawa Tol dari Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejahtera senilai Rp425 miliar.
- Penyertaan modal sebesar Rp2,5 triliun untuk saham baru JTT, setara 5,6 persen kepemilikan.
Saat ini, Jasamarga Transjawa Tol mengoperasikan 13 ruas jalan tol Trans Jawa. Panjangnya 676 km atau 57 persen dari total panjang jalan tol Trans Jawa yang mencapai 1.184 km.
Pada 2023, JTT membukukan laba bersih Rp5,61 triliun, yang menyumbang 82,6 persen dari laba bersih Jasa Marga.
Dampak Transaksi
Menurut Stockbit Sekuritas, nilai aset bersih JTT pada 2023 mencapai Rp22,2 triliun. Valuasi transaksi P/BV sebesar 1,8 kali dan P/E 2023 mencapai 8 kali.
Meskipun ada transaksi ini, Jasa Marga tetap menjadi pengendali JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen.
Stockbit menilai transaksi ini positif bagi JSMR karena valuasi yang tinggi dan penggunaan dana segar untuk asset recycling dan deleveraging, yang dapat menurunkan beban bunga perseroan.
“Selain valuasi transaksi yang cukup tinggi – dengan P/BV transaksi lebih besar dibandingkan P/BV JSMR – raihan dana segar dapat digunakan oleh JSMR untuk asset recycling dan deleveraging, yang pada akhirnya dapat menurunkan beban bunga perseroan,” ujar Stockbit pada Rabu, 3 Juli 2024.
Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol
Sementara itu, Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, menyatakan, investasi ini akan memperkuat permodalan Jasa Marga.
Hal tersebut terkait pembangunan lima proyek jalan tol di Indonesia, yaitu Jakarta-Cikampek II Selatan, Jogja-Bawen, Jogja-Solo. Lalu Probolinggo-Banyuwangi, dan jalan tol akses Patimban dalam lima tahun ke depan.
“Dalam waktu kurang lebih lima tahun ke depan, mereka harus melanjutkan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jogja-Bawen, Jogja-Solo, Probolinggo-Banyuwangi, dan jalan tol akses Patimban,” ujar Piter.
Menurut Piter, pendanaan yang didapatkan oleh Jasa Marga akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung proyek-proyek jalan tol strategis tersebut.
Investasi ini juga menunjukkan komitmen konsorsium MPTC dan GIC dalam mengembangkan infrastruktur jalan tol di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian nasional.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"