KONTEKS.CO.ID – Emiten udang beku PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam aksi Initial Public Offering (IPO)-nya, ISEA berhasil mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 16 persen pada perdagangan awal.
ISEA melepas maksimal 20,86 persen sahamnya ke publik atau sebanyak 290 juta saham baru dengan harga penawaran awal sebesar Rp250 per lembar. Perusahaan menargetkan penggalangan dana sebesar Rp72,5 miliar.
Potensi Industri Perikanan Indonesia
Direktur Utama ISEA, Ibnu Syena Alfitra, mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia.
Hal ini terdukung oleh potensi hasil perikanan yang melimpah dari perikanan tangkap maupun budidaya.
Selama periode Januari-Juni 2023, ekspor perikanan Indonesia mencapai sekitar USD2,8 miliar. Udang sebagai komoditas utama. Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor dengan porsi sekitar 70 persen, menyusul Jepang sekitar 19 persen.
Syena mengungkapkan bahwa pasar udang secara global menurut perkiraan menghasilkan USD72,6 miliar pada tahun 2023. Menurut proyeksi akan tumbuh dengan CAGR 6,6 persen hingga 2032.
Udang Vannamei menjadi penyumbang utama dengan 80 persen dari total produksi udang global.
“Pada tahun 2023, pasar udang secara global diestimasikan menghasilkan USD72,6 miliar. Dan diperkirakan mencapai CAGR 6,6 persen selama periode hingga 2032. Karena popularitanya sebagai sumber protein tinggi yang terjangkau,” kata Syena di Gedung BEI, pada Senin, 8 Juli 2024.
Penggunaan Dana IPO
Perusahaan tersebut berencana menggunakan dana IPO sebesar Rp72,5 miliar untuk modal kerja perusahaan.
Alokasi dana tersebut meliputi pembelian bahan baku (90 persen), biaya penjualan dan pemasaran (5 persen), biaya perawatan dan utilitas (4,85 persen), serta biaya keperluan kantor (0,15 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"