KONTEKS.CO.ID – Joe Biden mundur. Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, menguat pada awal sesi Senin 22 Juli 2024.
Investor cenderung mempertimbangkan kemungkinan masa jabatan kedua calon dari Partai Republik, Donald Trump, pada Pilpres AS 2024. Ini setelah Presiden Joe Biden mengumumkan penarikannya dari pencalonan.
Indeks Saham Menguat
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Menguat 0,22% ke posisi 40.377,28
- S&P 500: Melesat 1,01% ke 5.560,42
- Nasdaq Composite: Melonjak 1,59% menjadi 18.008,79
Wall Street berhasil rebound setelah pada akhir pekan lalu berakhir merana. Karena pada hari ini investor cenderung mempertimbangkan kemungkinan masa jabatan kedua calon presiden Trump pada Pilpres AS 2024 setelah Biden menarik diri dari pencalonan.
Penarikan Diri Biden
Presiden Joe Biden menyerah pada tekanan tanpa henti dari sekutu terdekatnya di Partai Demokrat. Mereka terus mendesak sosok berumur 81 tahun tersebut untuk mundur dari pencalonan di tengah kekhawatiran mendalam ia terlalu tua dan lemah untuk mengalahkan mantan Presiden Donald J Trump.
Dalam unggahan di media sosial, Biden juga menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai “mitra yang luar biasa”. Dan ia mendukung Harris untuk menggantikan posisinya.
Sejak kinerja debat Biden yang buruk pada Juni lalu, banyak analis pasar melihat kemungkinan besar Trump akan menang pada Pilpres AS 2024 yang akan tergelar November mendatang.
Reaksi Pasar Joe Biden Mundur
Jay Hatfield, CEO di Infrastructure Capital Advisors, mengatakan dia memperkirakan “reaksi pasar saham yang tenang” terhadap pengunduran diri Biden dari pemilihan presiden AS, seperti yang terperkirakan sebagian besar karena seruan agar Biden mundur semakin keras.
“Fakta bahwa Biden mendukung Kamala Harris mengurangi ketidakpastian. Mungkin ada sedikit penurunan perdagangan di hari ini karena Wakil Presiden Harris dianggap memiliki peluang menang yang sedikit lebih baik,” kata Hatfield, dikutip dari CNBC International.
Pengunduran Diri Resmi
Pada Minggu kemarin, Biden memutuskan untuk mundur dari kampanye pencalonannya untuk periode kedua. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah surat yang diunggah di akun Instagram dan X pribadinya.
Dalam suratnya, Biden menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wakil Presiden Kamala Harris dan semua pendukung yang telah bekerja keras untuk kampanye pemilihannya.
“Meskipun merupakan niat saya untuk mencalonkan kembali, saya percaya adalah yang terbaik bagi partai saya dan negara ini jika saya mundur dan fokus sepenuhnya pada menjalankan tugas saya sebagai Presiden untuk sisa masa jabatan saya,” tulis Biden dalam suratnya pada Minggu waktu setempat.
Dampak Joe Biden Muncur terhadap Pasar
Wakil Presiden Kamala Harris terpandang sebagai yang terdepan untuk melanjutkan kampanye kepresidenan Partai Demokrat. Partai itu sendiri akan mengumumkan calon baru pada konvensi mereka di Chicago pada 19-22 Agustus.
Ekonom bank Swiss UBS menyebut bila Harris tercalonkan, maka pelaku pasar akan melihat keberlanjutan dari program Biden.
“Kami tidak memperkirakan adanya perubahan besar dalam prioritas kebijakan dari salah satu pesaing utama Partai Demokrat. Yakni mengenai isu-isu yang menjadi perhatian investor AS. Kesinambungannya akan terlihat jelas jika Harris menjadi calon,” ujar laporan bank itu mengutip Business Today.
Di lain sisi, rilis kinerja keuangan perusahaan di AS pada kuartal II-2024 dan prospek penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga akan menjadi perhatian utama pasar.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan hampir 93% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"