KONTEKS.CO.ID – Pesawat jet Airbus yang menjadi armada Cathay Pacific tengah bermasalah. Tak mau ambil risiko, maskapai mengandangkan armadanya tersebut.
Saham produsen mesin Rolls-Royce pun anjlok hampir 9% setelah maskapai mengidentifikasi masalah pada pesawat jet Airbus.
Maskapai Cathay Pacific Airways asal Hong Kong telah memulai inspeksi armada pesawat Airbus-nya setelah mengidentifikasi kerusakan komponen mesin. Unsur yang menyebabkan saham produsen mesin asal Inggris Rolls-Royce anjlok tajam.
Maskapai tersebut mengatakan pada hari Senin 2 September 2024, bahwa mereka telah membatalkan 24 penerbangan pergi-pulang yang beroperasi hingga akhir hari Selasa. Sejumlah pesawat juga akan tidak beroperasi selama beberapa hari sementara proses tersebut berjalan hingga selesai. Ini adalah gambaran tindakan pencegahan oleh Cathay.
Pesawat Jet Airbus Bermesin Rolls-Royce
Seorang juru bicara Airbus merujuk pertanyaan kepada maskapai dan Rolls-Royce, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kerusakan tersebut teridentifikasi pada pesawat yang terpaksa kembali ke Hong Kong selama penerbangan ke Zurich pada hari Senin.
Manajemen Cathay tidak menjelaskan komponen tersebut secara rinci. Tetapi mengatakan, itu adalah yang pertama dari jenisnya yang mengalami kegagalan seperti itu pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia.
“Sejauh ini, kami telah mengidentifikasi sejumlah komponen mesin yang sama yang perlu diganti. Suku cadang telah teramankan, dan pekerjaan perbaikan sedang berlangsung,” kata Cathay, melansir Al Jazeera, Selasa 3 September 2024.
Menurut data Flightradar24, pesawat yang teralihkan adalah A350-1000, yang lebih besar dari dua model A350 bermesin ganda. Pesawat bertenaga XWB-97, mesin jet terbesar Rolls-Royce.
Pesawat yang terlibat dikirim pada Januari 2019, menurut data yang sama.
Tidak segera jelas kapan mesin Rolls-Royce XWB-97 yang terpengaruh pertama kali terpasang pada pesawat itu. Para ahli mengatakan, maskapai penerbangan dan pembuat mesin terkadang menukar mesin agar sesuai dengan jadwal perawatan.
Maskapai mengatakan bahwa mereka berkoordinasi dengan Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong dan produsen jet dan mesin.
Cathay mengoperasikan armada gabungan pesawat Boeing dan Airbus. Saat ini memiliki sekitar 100 pesawat yang terpesan, termasuk pesawat kargo dan berbadan lebar, dengan hak untuk memperoleh 80 pesawat lainnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"