KONTEKS.CO.ID – Laba BNI terungkap dalam tulisan ini. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih 3,2% secara bulanan (bank only) pada Juli 2024. Nilainya mencapai Rp12,5 triliun.
Kenaikan ini terdukung oleh rendahnya biaya kredit dan pendapatan nonbunga yang kuat. Ini mampu mengimbangi peningkatan beban bunga.
Secara keseluruhan, profitabilitas BNI tercatat memuaskan dengan Net Interest Margin (NIM) mencapai 4,6%. Jumlah itu merupakan level tertinggi sepanjang sejarah bulanan bank tersebut.
Dalam riset yang analis MNC Sekuritas Victoria Venny lakukan, pertumbuhan kredit BNI mencapai 11,1% selama tujuh bulan pertama tahun 2024. Jumlah yang melampaui target perusahaan dan ekspektasi pasar.
Laba BNI: Pertumbuhan Kredit dan Segmen Utama
Pertumbuhan kredit yang kuat ini terproyeksikan akan mendorong penyaluran kredit sebesar 10-12% untuk sepanjang tahun.
Segmen korporasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 19% secara tahunan (YoY) dan 8% secara kuartalan pada Semester I-2024.
Selain itu, segmen konsumer juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, sebesar 15% YoY dan 4% secara kuartalan.
BNI mempertahankan pendekatan hati-hati dalam pemberian pinjaman ke sektor-sektor berisiko tinggi. Seperti tekstil, real estate komersial, dan komoditas, tetapi secara strategis memperluas eksposur ke sektor energi terbarukan.
Kualitas Aset Membaik
Kualitas aset BNI terus mengalami perbaikan, dengan Loan at Risk (LAR) turun menjadi 12,3% pada Semester I-2024.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) juga mengalami penurunan sebesar 6 basis poin secara kuartalan, dengan cakupan NPL mencapai 298,2%. Biaya kredit (Cost of Credit/CoC) direvisi menjadi 1%, yang mengindikasikan optimisme terhadap kualitas aset ke depannya.
Transformasi Digital dan Peningkatan CASA
Transformasi digital BNI melalui aplikasi wondr by BNI juga berkontribusi dalam menarik Dana Pihak Ketiga (CASA), yang berujung pada peningkatan NIM.
Hingga awal September, aplikasi ini sudah memiliki 2 juta pengguna dengan tingkat pengguna aktif mencapai 65%, dua kali lipat terbanding aplikasi sebelumnya.
Dengan pengembangan fitur baru dan kemudahan transaksi, BNI memproyeksikan adanya peningkatan pendapatan berbasis fee dalam jangka panjang.
Proyeksi Laba BNI Akhir Tahun 2024
MNC Sekuritas memproyeksikan laba bersih BNI bisa mencapai Rp 21,4 triliun hingga akhir tahun 2024, dengan Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) diperkirakan mencapai Rp 41,41 triliun.
Saham BBNI direkomendasikan untuk terbeli dengan target harga Rp6.000 per saham, mencerminkan Price-to-Book Value (PBV) sebesar 1,3 kali hingga 2025.
Optimisme pertumbuhan kredit terutama didorong oleh permintaan yang kuat dari segmen korporasi dan konsumer. Dan ekspektasi peningkatan penyaluran kredit di sektor-sektor seperti telekomunikasi, manufaktur, dan energi. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"