KONTEKS.CO.ID – Sarang burung walet, yang selama ini terkenal sebagai komoditas mewah di pasar Asia, semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama dunia.
Komoditas sarang burung walet terminati pasar ekspor karena klaim manfaat kesehatan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Plus memperlambat penuaan.
Sebagai penghasil utama, Indonesia memainkan peran kunci dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
Indonesia memiliki keunggulan alam dan praktik budidaya yang mendukung tingginya produksi sarang burung walet.
Peternak burung walet di Indonesia telah mengembangkan bangunan khusus yang terancang untuk menciptakan lingkungan ideal bagi burung walet bersarang.
Praktik ini tidak hanya meningkatkan hasil produksi, tapi juga memastikan keberlanjutan. Sehingga populasi burung walet tetap stabil dan ekosistem lokal terjaga.
Nilai Ekspor Capai Puncak Sarang Burung Walet
Menurut data, Indonesia menyumbang sekitar 80% dari kebutuhan sarang burung walet dunia.
Nilai ekspor komoditas ini terus menunjukkan tren peningkatan, dengan angka mencapai puncaknya pada 2020 sebesar USD540,4 juta.
Hal ini mencerminkan besarnya potensi produk ini sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia.
Pasar Utama China, Hong Kong, dan Singapura
Pasar terbesar untuk sarang burung walet Indonesia adalah negara-negara Asia, terutama China, Hong Kong, dan Singapura.
Pada 2023, ekspor ke Hong Kong mencapai 630,9 ton dengan nilai sekitar USD77,13 juta.
Sementara itu, ekspor ke China terus berkembang meskipun sempat menghadapi hambatan pada 2010 terkait masalah flu burung dan kandungan nitrit yang tinggi.
Setelah negosiasi panjang, ekspor ke China kembali dibuka pada 2015 dengan regulasi ketat terkait kadar nitrit.
Tantangan Persaingan Global
Walaupun Indonesia mendominasi pasar global, negara seperti Malaysia dan Thailand mulai memperkuat posisinya dalam industri ini.
Kedua negara tersebut juga memiliki infrastruktur yang mendukung ekspor produknya ke pasar global. Namun, Indonesia tetap unggul dalam hal volume produksi dan pengakuan kualitas di pasar internasional.
Agar tetap kompetitif, Indonesia perlu terus meningkatkan kualitas produksi sarang burung waletnya. Pemerintah bersama pelaku industri terdorong untuk menyederhanakan proses perizinan ekspor.
Pun sertifikasi kualitas, serta kepatuhan terhadap standar internasional. Langkah ini perlu agar Indonesia dapat mempertahankan dominasi di pasar global yang semakin kompetitif.
Dengan meningkatnya permintaan, terutama dari negara-negara Asia, prospek industrinya di Indonesia sangat cerah.
Potensi ini bisa terus termanfaatkan untuk meningkatkan devisa negara, asalkan kualitas dan keberlanjutan industri tetap terjaga. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"