KONTEKS.CO.ID – Pelaku bisnis nasional sangat menghormati sosok Alim Husin.
Alim Husin adalah pendiri Maspion Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
Pria ini lahir dengan nama asli Lin Xueshan di Desa Xi Jiang, Provinsi Fujian, China.
Pada usia 19 tahun, ia memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke Indonesia.
Setelah mengarungi samudera selama 40 hari dan menghadapi ombak yang ganas, ia akhirnya tiba di Surabaya, tempat yang kelak menjadi titik awal dari perjalanan suksesnya.
Langkah Awal Alim Husin di Dunia Bisnis
Setibanya di Surabaya, Alim Husin memulai kehidupan baru dan mengubah namanya dari Lin Xueshan menjadi Alim Husin.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1960-an, ia mendirikan sebuah usaha bernama UD Logam Djawa.
Usaha ini bergerak di bidang pembuatan alat masak alumunium seperti kompor dan ember.
Selain itu, ia juga menjalankan jasa perbaikan pompa air dan lampu petromak, yang pada masa itu jadi kebutuhan penting masyarakat.
Inilah yang menjadi pijakan awal Alim Husin dalam membangun kerajaan bisnisnya.
Penerus Bisnis: Pendidikan dan Persiapan Alim Markus
Di tengah kesibukannya membangun bisnis, Alim Husin juga membesarkan putra sulungnya, Lin Wenguang, yang kemudian terkenal sebagai Alim Markus.
Ia mendidik Alim Markus dengan serius, mempersiapkannya untuk meneruskan usahanya di masa depan.
Untuk itu, Markus mendapat pendidikan terbaik, mulai dari kursus bahasa asing hingga menempuh pendidikan di Taiwan dan National University of Singapore (NUS), Singapura.
Transformasi Jin Feng Menjadi Maspion
Pada tahun 1971, Alim Husin bersama Alim Markus mendirikan perusahaan baru bernama Jin Feng, yang berarti “puncak emas”.
Fokus bisnisnya adalah produksi alat-alat rumah tangga. Di bawah kepemimpinan Alim Markus, yang menjabat sebagai direktur utama, Jin Feng perlahan berubah menjadi Maspion, sebuah nama yang merupakan akronim dari “Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional”.
Di bawah brand Maspion, Alim Markus giat mempromosikan produk-produk buatan dalam negeri, yang membangun reputasi perusahaan sebagai simbol nasionalisme dalam dunia industri.
Maspion: Raja Peralatan Rumah Tangga Indonesia
Di tangan Alim Markus, Maspion berkembang pesat dan kini memproduksi lebih dari 7.000 jenis produk rumah tangga.
Mulai dari ember, kompor, hingga pipa, semuanya diproduksi dalam skala besar.
Dengan minimnya persaingan di pasar domestik, produk-produk Maspion laku keras dan menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.
Ekspansi Global: Produk Lokal Menembus Pasar Internasional
Maspion tidak hanya berjaya di dalam negeri. Produk-produknya berhasil menembus pasar internasional, dipasarkan ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa, hingga Timur Tengah.
Pada tahun 1995, Maspion berhasil meraup keuntungan sebesar US$ 100 juta dari perdagangan ekspor dan bahkan mendirikan cabang di Kanada.
Ekspansi bisnis ini menegaskan bahwa produk-produk buatan Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Masuk ke Dunia Perbankan: Didirikannya Bank Maspion
Selain bergerak di bidang peralatan rumah tangga, Maspion juga melebarkan sayapnya ke dunia perbankan.
Pada tahun 1989, Maspion mendirikan Bank Maspion, memperkuat portofolio bisnisnya di sektor keuangan.
Kesuksesan Maspion menjadikan Alim Markus sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun, Alim Markus dikenal sebagai salah satu “crazy rich” Indonesia.
Kekayaannya yang luar biasa ini menjadikannya simbol sukses di dunia bisnis Indonesia.
Maspion Group: Ekspansi Bisnis ke Berbagai Sektor
Kini, Maspion Group telah mengembangkan bisnisnya ke berbagai sektor, membentuk delapan kategori bisnis utama: Layanan Produk Konsumen, Produk Konsumen Industri, Konstruksi dan Material Bangunan, Hotel, Properti Komersil dan Industri, Perbankan, Perdagangan dan Distribusi, serta Infrastruktur dan Energi.
Anak Usaha Maspion Group
Di bawah payung Maspion Group, berbagai anak usaha turut berkembang pesat, di antaranya Bank Maspion Indonesia, PT Indalex, PT Indal Aluminium Industry, PT Indal Gypsum Industry, PT Furukawa Indal Aluminium, PT Weilburger Coatings Indonesia, PT Cashew Grebe Indonesia, PT Indal Servis Sentra, PT Maspion Trading, PT Maxim Housewares Indonesia, Bumi Maspion, Citra Maspion Contractor, Maspion Kencana, Ishizuka Maspion Indonesia, Alaskair Maspion, dan Srithai Maspion Indonesia.
Dengan kepemimpinan yang tangguh dan visi bisnis yang luas, Alim Markus terus melanjutkan warisan sang ayah, menjadikan Maspion Group sebagai salah satu perusahaan paling sukses dan terkemuka di Indonesia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"