KONTEKS.CO.ID – Livin’ Mandiri terbahas di sini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menekankan pentingnya pengembangan potensi digitalisasi di Indonesia. Khususnya dalam membangun ekosistem pembayaran digital.
Menurutnya, Indonesia perlu memaksimalkan potensi besar yang dimilikinya dengan mencontoh negara-negara lain yang telah sukses di bidang tersebut.
“Di Korea ada Kakao, di China ada WeChat. Ya, mudah-mudahan di Indonesia ada Livin’ Mandiri yang harus kita dorong menjadi agregator, entah untuk pembayaran hotel, pesawat terbang, atau kereta api. Ekosistemnya sudah ada di BUMN,” ungkap Erick, mengutip 19 September 2024.
Potensi Digital Market Indonesia
Erick menyebutkan, potensi pasar digital di Indonesia terperkirakan akan mencapai Rp4.000 triliun pada 2030. Ini bersamaan dengan puncak bonus demografi di Indonesia.
Ia juga mempertanyakan dominasi pihak asing di sektor sistem pembayaran dan transaksi digital saat ini.
“Sampai kapan ini dikuasai asing? Payment system, transaksi, semua,” katanya, menyiratkan pentingnya Indonesia memiliki kemandirian di sektor digital.
Aplikasi Livin’ Mandiri sebagai Harapan Ekosistem Digital
Melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), BUMN saat ini sudah memiliki fondasi ekosistem digital yang harapannya dapat terus berkembang. Meski begitu, Erick menegaskan bahwa tidak boleh terjadi monopoli di sektor ini.
“Kita tidak bisa menjamin adanya monopoli. Karena ada Livin’, ada bank lain, tapi kalau kita memberikan yang maksimal, saya rasa ini ekosistem yang terbangun akan baik. Kami di Kementerian BUMN akan mendorong sektor digital menjadi leading sector di pasar yang nilainya mencapai ribuan triliun pada tahun 2030,” ujarnya.
Memanfaatkan Bonus Demografi
Selain itu, Erick juga berharap Bank Mandiri bisa melakukan terobosan-terobosan dalam memanfaatkan bonus demografi yang terperkirakan akan memuncak pada 2030. Bonus demografi ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital, terutama dengan dukungan dari sektor perbankan.
“Kementerian BUMN akan terus mendorong transformasi yang terperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tambahnya.
Dengan terus mendorong transformasi digital, Erick optimis bahwa Indonesia akan menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global di masa mendatang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"