KONTEKS.CO.ID – Karyawan BNI keluhkan jenjang karier yang terhambat di bank BUMN tersebut. Mereka mengklaim banyak pucuk pimpinan yang “diimpor” dari luar.
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, mengungkapkan persoalan itu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 13 November 2024.
Termasuk di antaranya Dirut BNI, Royke Tumilaar. Ia merupakan mantan pucuk pimpinan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sekadar informasi, pada September 2020 ada lima bankir senior Bank Mandiri yang boyongan pindah ke Bank BNI. Kepindahan mereka menjadi catatan tersendiri, yakni perombakan besar-besaran pada jajaran direksi Bank BNI.
Nama yang termaksud selain Royke Tumilaar yaitu, eks Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Silvano Rumantir; eks Senior Executive Vice President Wholesale Risk Bank Mandiri, David Pirzada.
Kemudian eks Senior Vice President SME Banking Muhammad Iqbal. Terakhir, Novita Widya Anggraini, eks Senior Vice President Strategy & Performance Management Bank Mandiri.
“Harapan dari karyawan BNI, jangan sampai BNI ini jadi ‘Bank Mandiri Cabang Sudirman’. Untuk urusan direksi kami nggak masalah karena itu adalah kewenangan pemegang saham,” kata Andre Rosiade, mengutip Sabtu 16 November 2024.
Merujuk informasi yang politikus Partai Gerindra itu terima, banyak jabatan strategis di lingkungan BNI yang jutru terisi oleh orang dari luar atau outsourching daripada dari dalam perusahaan.
“Jadi perlu ada catatan kecil yang perlu saya ungkap di ruang kecil ini Pak, supaya Wamen Bapak, Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) juga dengar, ya,” katanya.
Karyawan Bank BNI Ngadu ke DPR
Sebagai anggota DPR, Andre banyak menerima masukan serta laporan dari rakyat. “Jadi di balik keberhasilan Pak Royke (di BNI) ada catatan,” tandasnya.
Menurut dia, ada permintaan dari para karyawan BNI agar jenjang karier mereka terjamin. “Apa sih jenjang kariernya? SEVP itu adalah puncak karier mereka,” ucapnya.
Andre pun menyebutkan jumlah GM yang ada di BNI sekarang hanya 50%. “Mohon maaf, karyawan BNI itu paling hanya 50 persen (GM), sisanya outsour dari luar.”
“VP masih banyak sih BNI, tapi sudah mendekati angka 50 persen. Bahkan SEVP sebagai jabatan tertinggi jenjang kariernya, dan dari 9 itu 8 di antaranya dari luar,” paparnya.
Dewan meminta persoalan jenjang karier karyawan BNI menjadi perhatian dari Dirut BNI. Masalah ini juga dapat diteruskan ke Kementerian BUMN.
“Sampaikan pada Pak Wamen tentang ini, supaya ke depan, jangan sampai keberhasilan Pak Royke yang mentransformasi BNI sekarang sehingga Pak Prabowo langsung hadir datang ke ajang Investor Daily,” paparnya
“Luar biasa Pak Prabowo datang ke tempat bapak, pidato. Karena sekali lagi, pendiri BNI ini adalah kakeknya Pak Prabowo,” tutur Andre.
Andre pun ikiut mengapresiasi kinerja Royke Tumilaar di BNI lantaran sukses mentransformasi BNI, sekalgus meningkatkan kesejahteraan karyawannya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"