KONTEKS.CO.ID – Masyarakat kelompok rumah tangga menjadi target badan pangan dalam menggelar pasar pangan murah diberbagai kota di Indonesia. Bahan makanan pokok yang dijual dalam pasar tersebut, harganya jauh dibawah pasaran.
Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilakukan Badan Pangan Nasional ini dilakukan untuk antisipasi kenaikan permintaan dan harga bahan pangan saat Natal dan Tahun Baru. Wilayah yang akan difokuskan untuk dijangkau GPM meliputi provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta daerah batometer inflasi di 90 kabupaten/kota di 34 provinsi. Selain itu, juga difokuskan di wilayah tujuan wisata, seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB.
Hal tersebut diungkapkan Kepala NFA Arief Prasetyo Kamis, 17 November 2022, dalam keterangan tertulisnya. Komoditas yang disalurkan seperti beras, cabai, daging sapi, telur, dan minyak goreng, ditargetkan dapat disalurkan sebanyak 5.850 ton kedepannya yang digelar di 125 titik di 25 provinsi dan 56 kabupaten/kota.
Menurutnya langkah ini dapat mengganjal gerak inflasi pangan. Berdasarkan catatan BPS, terdapat penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 di bulan September 2022 menjadi 112,75 di Oktober 2022, atau terjadi deflasi 0,11 persen dengan kontribusi terbesar dari sektor pangan sebesar -0,25 persen.
Badan Pangan juga memantau ketersediaan pasokan dan harga pangan di konsumen dan produsen, juga penetapan harga acuan di tingkat produsen dan konsumen untuk komoditas jagung, telur dan daging ayam. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"