KONTEKS.CO.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan mata uang sore ini, Kamis 24 November menguat 21 poin dilevel Rp.15.665. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 15.640 – Rp. 15.690.
Dari sisi faktor eksternal USD Secara luas melemah karena investor mendorong prospek laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve yang bertaruh pada aset berisiko. Tetapi data harga konsumen AS yang sedikit lebih dingin dari perkiraan telah memicu harapan akan laju kenaikan yang lebih moderat. Harapan itu telah membuat indeks dolar merosot 5,1% pada November, menempatkannya di jalur kinerja bulanan terburuk dalam 12 tahun.
“Pasar AS akan ditutup pada hari ini Kamis 24 November untuk Thanksgiving, jadi likuiditas kemungkinan akan lebih tipis dari biasanya,” kata Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resminya Kamis 22 November.
Ibrahim mengungkapkan aksi Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen, dianggap sebagai langkah yang tepat. Karena kenaikan suku bunga itu untuk meredam inflasi juga, tidak sekedar meredam pelemahan nilai tukar. Tetapi kenaikan suku bunga juga bisa meredam inflasi. Artinya pengetatan demand, menurunkan demand, dalam rangka untuk mengurangi tekanan inflasi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"