KONTEKS.CO.ID – Kementerian Perindsutrian (Kemenperin) ngebut menggelar temu bisnis untuk menjembatani pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dengan industri skala besar. Hal tersebut dilakukan guna memperkuat ekonomi nasional ditengah situasi global yang menuju resesi.
Dengan kolaborasi IKM dan industri skala besar, diharapkan akan menggenjot penggunaan produk dalam negeri.
“Kementerian Perindustrian diamanahkan untuk mempercepat sertifikasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan mengidentifikasi potensi dan kesiapan produk dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin 5 Desember.
Kegiatan temu bisnis tersebut diikuti 28 IKM elektronika, kelistrikan dan telekomunikasi yang antara lain memproduksi lampu LED dan PJU, aksesoris dan komponen jaringan listrik, perangkat telekomunikasi, panel box, serta board elektronik.
Sementara itu, BUMN yang terlibat adalah Pertamina, Telkom, Telkomsel, PLN, PLN Icon+, Wika, Perumnas, dan Pembangunan Perumahan (PP). Ada pula empat vendor Telkomsel, yaitu PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkominfra), PT. Wiraky Nusa Telekomunikasi, PT. Westindo, dan PT. Kinarya Utama Teknik.
“Tujuan temu bisnis ini untuk memperpendek rantai pasok BUMN ke IKM sehingga IKM mendapatkan profit margin yang lebih layak dan BUMN mendapatkan harga yang lebih bersaing, mengetahui kebutuhan BUMN, persyaratan standar serta prosedur procurement-nya, sekaligus membuka akses kemitraan baru antara BUMN dengan IKM elektronika, kelistrikan, dan telekomunikasi,” tutur Reni.
Reni menilai temu bisnis menjadi cara efektif untuk mengenal dan mengetahui potensi produk dari IKM elektronika, kelistrikan, dan telekomunikasi. Sebelumnya, melalui temu bisnis yang diselenggarakan oleh Ditjen IKMA, sebanyak 10 IKM telah menjalin kemitraan dengan BUMN. “Di antaranya yaitu tiga IKM dengan PTPN III, satu Koperasi IKM dengan PTPN V, lima IKM dengan PT. PLN tahun 2021 yang lalu, serta satu IKM dengan PT. INKA,” sebutnya.
Start up binaan Ditjen IKMA, yaitu PT. Dtech Inovasi Indonesia (design product engineering, smart machines, dan IoT), telah menjadi mitra PT. Inka Multi Solusi Trading (IMST) selaku anak perusahaan PT. INKA dalam program substitusi impor dengan nilai kontrak Rp2,5 miliar untuk pembuatan desain dan produksi kursi kereta api. Dtech juga telah memproduksi mesin CNC dengan nilai TKDN 43,11%. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"