KONTEKS.CO.ID – Saham GOTO jadi beban yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibuka merah. Jika dilihat pada pukul 09.02 WIB, Selasa 6 Desember di RTI Business, indeks anjlok di level 6.958,44. Bahkan, di menit awal ambrol ke 6.934.
Saham GOTO dinilai menjadi IHSG merah, karena saham ini tersandung auto rejection bawah (ARB) 6,5 persen hingga menuju harga 115 dengan volume perdagangan 39,5 juta saham.
Saham emiten BUMN yang turut menjadi investor GOTO yakni TLKM ikutan loyo 4,95 persen ke harga 3.650 dan volume perdagangannya 30,9 juta lembar.
Anjloknya saham startup ini menjadi pembicaraan banyak orang, terlebih di dunia maya. Di twitter, akun @AnthonyBudiawan memposting tulisan,
“Harga saham GoTo hari ini, 12/5/2022, anjlok lagi menjadi Rp123 per saham, turun Rp9 per saham, melanjutkan tren penurunan hari-hari sebelumnya yg mentok kena batas auto reject bawah. Penurunan harga saham GoTo hari ini membuat nilai investasi Telkom(sel) menguap Rp231,5 miliar.:
Ia kembali menulis,
“GoTo memiliki aset Goodwill Rp93,83 triliun, Bursa: “tidak ada aturan mengenai penerbitan Goodwill”. Tidak ada aturan bukan berarti tidak bisa evaluasi kewajarannya. Kalau tidak wajar, apa tindakannya Bursa: diam, dan berlindung di balik “tidak ada aturan”?”
Ekonom Didik J Rachbini dalam akunnya @DJRachbini mengatakan,
“Mengapa saham Goto ambles? Jawabnya karena kinerjanya memang ambles rugi hampir 500 persen.”
Didik juga memposting kembali, kali ini dengan gambar perbandingan,
“Lihat kinerja keuangannya minus berat (perbandingan dengan perusahaan normal seperti Amazon dimana nilai saham sesuai kinerjanya)”
Di sosial media banyak pengguna yang mempertanyakan dan bahkan ada yang menghujat anjloknya saham GOTO. Meski dalam dunia saham, naik turun sebuah saham merupakan hal yang lumrah. Namun reli panjang saham starup ini membuat banyak pihak bertanya tanya, terlebih BUMN TLKM turut berinvestasi distart up yang dididirikan Mendikbudristekdikti Nadiem Makarim ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"