KONTEKS.CO.ID – Ekspor Indonesia yang turun pada Oktober membuat pelaku usaha di daerah didorong untuk melakukan ekspor.
Ekspor Indonesia berdasarkan data BPS menyebutkan pada Oktober sebesar USD24,72 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya nilai ekspor Indonesia berjumlah USD24,77 miliar.
Bea Cukai mendirikan klinik ekspor untuk mendampingi pelaku usaha dalam pengiriman keluar negeri.
“Jika kita lihat, turunnya nilai ekspor secara bulanan dipengaruhi melemahnya permintaan global dan terkoreksinya beberapa harga komoditas andalan Indonesia. Hal ini memacu kami untuk terus mengasistensi para pelaku usaha berpotensi ekspor untuk dapat merealisasikan ekspornya. Sebagai perwujudan upaya tersebut, unit-unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Bea Cukai Tanjung Pandan dan Bea Cukai Fakfak telah melayani dua ekspor perdana di bulan November dan Desember tahun ini,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana, Selasa 6 Desember.
Pada 15 November 2022 Bea Cukai Fakfak melayani ekspor perdana enam puluh ton bunga pala (fuli pala) milik CV Papua Global Spices dengan tujuan Vietnam.
Sementara itu, Bea Cukai Tanjungpandan pada tanggal 3 Desember 2022 melepas ekspor perdana enam puluh ton tepung tapioka PT Suryamas Beltim Indo Makmur.
Komoditas yang melalui Pelabuhan Tanjungpandan, Pulau Belitung ke Cina tersebut menyumbang devisa ekspor untuk negara sebesar USD23.400.
“Seperti di Bea Cukai Fakfak, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Tanjungpandan juga telah melakukan sosialisasi dan asistensi secara rutin kepada PT Suryamas Beltim Indo Makmur, hingga perusahaan tersebut siap untuk melaksanakan ekspor produknya. Diharapkan kegiatan ekspor ini dapat memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, serta dapat membantu perekonomian masyarakat Pulau Belitung,” ujar Hatta.
Ia pun menegaskan bahwa unit-unit vertikal Bea Cukai di seluruh daerah melalui Klinik Ekspor siap untuk memberikan layanan kepabeanan yang optimal demi wujudkan peningkatan nilai ekspor Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"