KONTEKS.CO.ID – Oligarki penentu ekonomi Indonesia dalam 5-10 tahun belakangan ini. Dan diprediksi akan menjadi sistem pada tahun ini atau 2024. Hal tersebut diungkapkan ekonom senior INDEF Didin S Damanhuri.
“Terjadinya koalisi gemuk di parlemen dan proses pengesahan kilat beberapa Undang-undang hingga Perppu Cipta Kerja menandakan kelahiran oligarki penentu ekonomi Indonesia,” katanya dalam acara Catatan Awal Ekonomi Tahun 2023 INDEF, Kamis 5 Januari.
Ia mengatakan pada masa Orde Baru, oligarki ekonomi dikontrol pemerintahan otoriter Soeharto, namun 200 konglomerat pada masa itu yang mendominasi 62 persen PDB, oleh pemerintah tidak dibiarkan menentukan arah kebijakan politik, bahkan oligarki penentu ekonomi Indonesia tidak terjadi.
“Tak heran jika saat itu sembako terjangkau dan stabil dan rasio gini pengeluaran rata-rata 0,32.”
Didin membandingkan dengan kondisi saat ini dimana oligarki jadi penentu, dengan adanya kasus minyak goreng hingga kenaikan harga BBM.
Hal senada diungkapkan ekonom senior INDEF Didik J Rachbini, menurutnya politik hari ini secara asimetris bergerak bersamaan dengan oligarki. Hal inilah yang memutus persoalan dengan tanpa adanya kritik dan kontrol oleh parlemen yang menjadi parlemen paling lemah.
Untuk memperbaiki sektor ekonomi, harus berbarengan dengan sektor politik. “Karena 90 persen dari ekonomi adalah politik, demikian pula sebaliknya, 90 persen dari politik adalah ekonomi,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"