KONTEKS.CO.ID – Tren penurunan harga minyak dunia sudah diperkirakan pada pembukaan perdagangan pasar dunia, Senin 9 Januari 2023. Penurunan ini sudah diprediksi mengingat terdapat faktor-faktor eksternal yang memperkuat.
Tren penurunan harga minyak dunia terjadi diantaranya akibat penurunan permintaan dari China sebagai importir terbesar di dunia. “Serta prospek ekonomi yang melambat membuat harga minyak terus melemah. Akibat permintaan minyak global melambat, harga minyak dunia akan menyentuh di level US 72 per barel,” prediksi Vandy Cahyadi Komisaris OrbiTrade Berjangka, Minggu 8 Januari.
Sementara itu Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen inflasi zona euro dan kemungkinan Bank Sentral Eropa akan terus menaikkan suku bunga untuk beberapa bulan mendatang cukup berperan.
“Selain itu aktivitas industri jasa AS pada November mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun, namun mendorong tingkat pengangguran kembali ke level terendah pra-pandemi sebesar 3,5% karena pasar tenaga kerja tetap ketat,” jelas Ibrahim, Minggu 8 Januari 2023.
Dalam penutupan pasar Amerika sabtu, harga minyak dunia di tutup di US 73,64 per barel. Sedangkan dalam perdagangan di hari Senin harga minyak akan diperdagangkan di rentang 72,56 USD/barrel – 75,55 USD/barrel.
Dilansir dari Oil Price, pada awal 2023, beberapa faktor berperan dalam menentukan tren jangka pendek dan menengah harga minyak tahun ini. Kekhawatiran penawaran dan permintaan, pengetatan kebijakan moneter secara global, ekspektasi perlambatan material dalam pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan resesi, dan pembukaan kembali China dengan gelombang keluar Covid semuanya berdampak pada harga minyak mentah.
Namun demikian, kekhawatiran tentang resesi tetap ada. Permintaan minyak yang lemah saat ini di AS dan China menambah prospek bearish jangka pendek pada harga minyak. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"