KONTEKS.CO.ID – Harga minyak dunia terus menunjukkan tren penguatan, hari ini Kamis 12 Januari saat pembukaan perdagangan naik 82,56 USD/barel atau naik 3,1 persen. Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS saat ini mencapai USD 2,33 atau 3,1 persen menjadi USD 77,45.
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi hari ini harga minyak dunia akan di perdagangkan melebar tapi condong menguat di rentang US73,55 per barel – US77,90 perbarel.
Stok minyak mentah AS melonjak 14,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 Januari, kata sumber, mengutip data dari American Petroleum Institute (API). Pada saat yang sama, stok sulingan naik sekitar 1,1 juta barel.
“Pasar minyak telah ditarik lebih rendah karena kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga yang tajam untuk menjinakkan inflasi akan memicu resesi dan mengurangi permintaan bahan bakar. Data inflasi AS sendiri akan dirilis Kamis ini,” jelasnya, Kamis 12 Januari.
Jika inflasi datang di bawah ekspektasi yang akan mendorong dolar turun, kata analis. Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Harga tidak melonjak tetapi mendapat dukungan dari harapan pertumbuhan permintaan bahan bakar di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, setelah mengurangi pembatasan COVID-19 dan meningkatkan kuota impor minyak mentah sebesar 20%.
Inflasi CPI secara luas diperkirakan telah mereda lebih lanjut pada bulan Desember dari bulan sebelumnya, mengurangi tanggung jawab Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Tren penurunan inflasi yang berkelanjutan diperkirakan akan memacu The Fed untuk akhirnya menghentikan siklus kenaikan suku bunga.
Tetapi mengingat inflasi masih jauh di atas kisaran target tahunan The Fed, pasar tetap tidak yakin kapan bank sentral dapat memutuskan untuk menghentikan kenaikan suku bunga. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"