KONTEKS.CO.ID – Kestabilan pasar menimbulkan optimisme harga emas dunia akan kembali melanjutkan relinya, terlebih dengan adanya sentimen resesi, membuat harga emas tidak akan kehabisan tenaga.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dunia akan di perdagangkan menguat di rentang US1,895 per troy ounce – US1,938 per troy ounce.
“Sentimen lainnya yang akan timbul adalah rentetan pembacaan ekonomi AS tentang bagaimana kinerja ekonomi terbesar dunia hingga Desember, dimulai dengan inflasi indeks harga produsen, penjualan ritel, dan data produksi industri,” katanya.
Sementara itu analis Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi mengatakan kelemahan dalam dolar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran akan resesi tahun ini membuat emas naik tajam ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu lalu.
“Logam kuning sekarang diperdagangkan sekitar $160 di bawah rekor tertinggi, di tengah meningkatnya taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih lambat tahun ini.“ katanya.
Dolar mendapatkan kembali kekuatan terhadap sekeranjang mata uang minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan. Tapi keuntungan dalam greenback terbatas karena pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Bank Jepang di kemudian hari.
“Kekuatan makro yang pernah membatasi emas sekarang memperkuatnya,” kata Gema. “Pertumbuhan global menunjukkan tanda-tanda daya apung, ketidakpastian makro dan inflasi berkurang, dan emas dengan cepat menanjak keatas ” ungkapnya.
Dalam perdagangan di pasar eropa semalam harga emas dunia di level di 1918,34 USD per troy ounce. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"