KONTEKS.CO.ID – Meroketnya harga listrik di Eropa turut mempengaruhi pertumbuhan mobil listrik, mengingat harga setrum naik hampir dua kali lipat. Tak heran jika pengisian mobil listrik lebih mahal daripada bensin di Italia.
Pada periode Oktober tahun lalu misalnya, di Italia pengisian mobil listrik lebih mahal yang biayanya mencapai 161 persen dari tahun lalu. Bahkan jika mengisi setrum bukan di rumah tetapi di stasiun cepat umum, harganya akan lebih tinggi lagi.Â
Para ahli menghitung bahwa biaya pengisian mobil listrik sebelumnya di negara itu 50-70 persen lebih rendah daripada biaya pengisian bahan bakar model bensin atau solar. Sekarang, satu baterai penuh dari ‘mobil hijau’ harganya lebih mahal daripada bensin satu tangki penuh.
Portal konsumen Facile.it yang dilansir RT menyebutkan, untuk mobil segmen B kecil, bensin untuk jarak tempuh 1.000 kilometer akan membebani pemiliknya €83 ($83).Â
Adapun mobil diesel, biayanya €71 ($71).Â
Sementara itu, dengan motor listrik, biayanya €85 ($85) untuk menempuh jarak yang sama, meskipun setahun yang lalu hanya €33 ($33).
Menurut Otoritas Regulasi Italia untuk Energi, Jaringan, dan Lingkungan (ARERA), pada kuartal ketiga tahun 2022, apa yang disebut harga listrik nasional terpadu meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan dengan kuartal pertama.Â
Karena itu, regulator telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk menahan pertumbuhan harga energi lebih lanjut. Secara total, rata-rata keluarga Italia diperkirakan menghabiskan rata-rata €1.322 ($1.323) untuk listrik per tahun, sedangkan pada tahun 2021 pengeluaran rata-rata adalah €632 ($633).
Tarif listrik di Italia melihat rekor pertumbuhan Oktober lalu, melebihi 136 persen setiap tahun, menurut sebuah studi oleh National Union of Consumers. Kepala think tank energi Italia Nomisma Energia mengatakan Italia, bersama dengan seluruh Eropa, mengalami kejutan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena harga listrik hampir dua kali lipat.Â
Menurutnya, orang Italia harus mempersiapkan diri untuk penjatahan selama bulan-bulan musim dingin yang paling dingin. Dia juga mengimbau rumah tangga untuk menggunakan metode pemanasan alternatif, seperti membakar kayu bakar dan pelet, meskipun dia menambahkan bahwa harga untuk itu juga naik. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"