KONTEKS.CO.ID – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan keberhasilan Indonesia dalam membangun sistem pertanian dan pangan serta capai kemandirian beras pada 2019-2021 mendapatkan penghargaan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI).
Ma’ruf meminta Kementerian Pertanian memperkuat diversifikasi pangan agar dapat kurangi ketergantungan beras. Untuk itu perluasan diversifikasi pangan lokal harus digarap dengan baik.
Wakil presiden juga meminta agar konsumsi beras dapat diturunkan dari 92 kg menjadi 85 kg per kapita per tahun.
Pesan tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu 25 Januari.
Ma’ruf mengungkapkan inflasi di Indonesia masih berada pada batas terkendali. Pada Desember lalu, inflasi Indonesia bisa dikendalikan pada angka 5,51%. Wapres pun mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Di bawah kepemimpinannya, ketersediaan pangan terjaga.
“Saya memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian. Indonesia bisa menjaga produktivitas pangan nasional di saat tantangan yang begitu besar,” katanya.
Ma’ruf pun menyambut positif upaya Kementan yang terus berupaya memperkuat sektor pertanian sebagai pengendali inflasi dalam menghadapi krisis pangan dunia.
”Saya meminta Kementan harus mampu mengidentifikasi komoditas pangan yang akan difokus untuk dikembangkan dalam menghadapi krisis pangan dunia khususnya dalam pengendalian inflasi , termasuk target produksi dan juga lokasi dimana saja,” tutur Wapres.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengamini pernyataan Wapres. Menurutnya, tantangan pangan semakin berat ke depannya. Tapi Syahrul memastikan pihaknya akan terus memaksimalkan peningkatan produksi pangan.
Sebagai contoh pada Triwulan II 2020, PDB Sektor Pertanian tumbuh positif 16,24% (q to q) dan terus berlanjut pada 2022. Nilai Tukar Petani terus membaik, bahkan pada penutupan tahun 2022 mencapai 109,0.
”Semoga peran penting sektor pertanian sebagai bantalan ekonomi nasional semakin nyata dalam menghadapi krisis pangan dunia ke depan,” pungkas Menteri Pertanian. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"