KONTEKS.CO.ID – Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga minyak dunia hari ini Jumat 27 Januari akan diperdagangkan menguat di rentang 78,96 USD per barel – 82,90 USD per barrel.
“Harga minyak dunia hari ini akan menguat, hal ini tercermin dari harga kemarin yang naik 1 persen di tengah ekspektasi penguatan permintaan China -sebagai importir utama minyak dunia- yang sudah membuka lagi aktivitas ekonominya,” kata Ibrahim dalam keterangan resminya, Jumat 27 Januari.
Peningkatan harga yang tipis ini lebih kecil dari yang diantisipasi dalam persediaan minyak mentah AS, melawan data ekonomi yang lemah dari hari Selasa.
Selain itu data aktivitas bisnis AS berkontraksi pada Januari selama tujuh bulan berturut-turut, meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.
Analis Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan kecemasan akan aktivitas bisnis AS, meningkatkan kekhawatiran tentang kehancuran permintaan karena perlambatan ekonomi.
Harga WTI sempat naik lebih dari $1 per barel pada hari Rabu setelah Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 533.000 barel pada minggu lalu menjadi 448,5 juta barel. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 1 juta barel.
“Jika kita melihat minyak mentah, peningkatan stok jauh lebih kecil dari yang diantisipasi, dan itu menimbulkan kekhawatiran tentang keterbatasan pasokan. Tidak ada pasokan cadangan, seperti biasanya, karena Cadangan Minyak Strategis sangat berkurang.” Lanjut Vandy.
Harga minyak mentah telah menguat pada tahun 2023, dengan patokan global minyak mentah Brent mencapai $89 per barel minggu ini untuk pertama kalinya sejak awal Desember pada berakhirnya pengendalian COVID-19 China dan harapan bahwa kenaikan suku bunga AS akan segera berkurang.
Di tempat lain di sisi pasokan, volume akan tetap stabil karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan mendukung tingkat produksi kelompok saat ini pada pertemuan 1 Februari, kata sumber OPEC+. pada Selasa lalu.
Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hampir tidak bergerak di atas 2% tahun ini, jajak pendapat Reuters dari para ekonom menunjukkan, menunjukkan bahwa penurunan peringkat lebih lanjut mungkin terjadi. Itu bertentangan dengan optimisme yang meluas di pasar sejak awal tahun.
Dalam perdagangan pasar eropa semalam, harga minyak dunia ditutup di level 79,00 USD perbarel. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"