KONTEKS.CO.ID – Presiden Jokowi menegaskan Indonesia tak boleh lagi menjadi pasien IMF. Karena itu, Presiden meminta semua pihak bisa menjaga stabilitas dan kondusifitas tahun politik hingga Pemilu 2024.
“Ini harus kita jaga sama-sama. Kita tidak mau lagi masuk menjadi pasien IMF,” kata Jokowi saat Puncak Harlah PPP ke 50 di ICE BDS, Tangerang Selatan, Jumat, 17 Februari 2023.
Jokowi pun mengungkapkan, dirinya baru mendapat kabar, saat ini sudah ada 47 negara yang masuk menjadi pasien IMF. Menurutnya Indonesia cukup satu kali menjadi pasien IMF pada tahun 1997-1998.
“Situasi ekonomi ini harus kita jaga betul. Jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu gara-gara perhelatan Pemilu, Pilkada tahun depan,” katanya.
Jokowi memaparkan, saat ini semua unsur harus mensyukuri pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka yang cukup baik.
“Tahun kemarin Indonesia tumbuh 5,31 persen. Itu masuk dalam dua besar negara G20. Dulu kita kalah dengan China, kalah dengan Korea, Jepang,” katanya.
Namun kondisi saat ini menurut Jokowi berbeda, Indonesia tumbuh lebih baik dari negara-negara tersebut.
“Sekarang ini lebih baik dari mereka. lebih baik dari Tiongkok, Amerika, Uni Eropa. ini yang patut kita syukuri,” katanya.
Jokowi kembali menegaskan, semua pihak harus tetap.menjaga kondusifitas tahun politik dan Pemilu 2024.
“Jadi saya wanti-wanti pada kita semua agar terus menjaga kondusifitas, keamanan dan stabilitas politik agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu karena perhelatan politik di 2024,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"