KONTEKS.CO.ID – Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan terus lakukan buyback saham hingga Agustus tahun depan dengan jumlah mencapai 3 Triliun Rupiah. Rencananya akan dijadikan saham treasuri untuk Program Kepemilikan Saham Pekerja dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris.
Hal ini dilakukan karena korporasi menilai harga saham BBRI masih undervalued. Adapun hal ini telah mendapatkan persetujuan di RUPST 1 Maret lalu.
aksi korporasi BBRI amat kontrarian dengan BUMN lain yang berencana melakukan rights issue, seperti WSKT, ADHI dan BRIS. Dan terbaru, Kementerian Keuangan mengumumkan Bank Tabungan Negara (BBTN) akan melakukan rights issue sebesar 4,13 triliun rupiah. Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, menyatakan bahwa rights issue BBTN tersebut akan dilakukan pada November 2022.
Direktur Utama BBRI, Sunarso, menyebut bahwa pihaknya telah mempertimbangkan kondisi likuiditas perusahaan pada saat mengusulkan rencana buyback, sehingga aksi korporasi tersebut tidak akan mengganggu keuangan perseroan. Dia juga yakin bahwa program kepemilikan saham pekerja akan meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai BBRI, yang ujungnya akan meningkatkan kinerja perseroan. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"