KONTEKS.CO.ID – MinyaKita hilang di pasaran menjelang bulan Ramadhan 2023. Pedagang pun kelimpungan karena biasanya permintaan meningkat di momen seperti ini.
Pedagang di pasar tradisional Pasar Minggu misalnya mengeluh MinyaKita hilang di pasaran. Mereka mengungkapkan minimnya kedatangan stok MinyaKita. Sementara permintaan masyarakat terhadap minyak goreng murah ini kian naik menjelang Ramadhan 2023.
MinyaKita hilang di pasaran bisa terlihat dari kemasannya di rak lapak pedagang yang terpantau kosong. Yang dipajang di lapak-lapak pedagang hanya produk kemasan premium.
Bahkan saking langkanya pasokan, Hendra, pedagang di Pasar Jaya Pasar Minggu, menyebutkan, pasokan MinyaKita terakhir kali datang dua pekan lalu.
“Sampai sekarang belum ada lagi produknya,” katanya, Selasa, 14 Maret 2023.
Dia menjelaskan, pembelian pedagang untuk produk MinyaKita ke distributor sangat dibatasi. Mereka dijatah tujuh dus per seminggu.
Jumlah ini jauh berbeda dari sebelumnya. Biasanya para pedagang bisa membawa pulang 10 dus ke lapaknya. Sedangkan harga 1 dus berisi 12 kemasan 1 liter dibanderol Rp156.000 atau harga satuannya Rp13.000 per liter.
Karena pasokan minim, kini harga MinyaKita dijual Rp15.000-16.000/liter. “Tergantung pembelinya. Jika dijual lagi Rp15.000, tapi untuk konsumsi pribadi Rp16.000 per liter (kemasan),” sebutnya.
Ketiadaan MinyaKita di pasar dengan kondisi permintaan yang tinggi, kata Hendra mau tak mau menyeret harga minyak goreng kemasan premium. Banderolnya merayap naik Rp2.000-3.000 per liter.
Sementara itu, pantauan KONTEKS.CO.ID, gerai-gerai toko modern seperti Indomaret dan Alfa juga sudah lama tak memajang MinyaKita di eralasenya. Ketidaan minyak goreng subsidi ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir saat banyak konsumen rumah tangga, dan pedagang mengakui kesulitan mendapatkan minyak goreng rakyat tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"