KONTEKS.CO.ID – Industri perfilman sedang dihebohkan oleh curhatan seorang kru perempuan bernama Juandini di sosial media.
Juandini mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan dari seorang sutradara yang tidak disebutkan namanya.
Juandini mengungkapkan bahwa dirinya sudah seminggu menahan emosi demi kelancaran proses shooting meski dirinya diperlakukan tidak pantas oleh sang sutradara.
“Dia menyebut dirinya “SUTRADARA TERGANTENG,” tapi mohon maaf ya naudzubillahiminzalik yang gue liat gak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan, dll,” tulis Juandini.
Juandini mengungkapkan bahwa dirinya mendapat perlakuan kekerasan fisik dari sang sutradara dengan ditampar dan didirong.
Tak hanya itu, lebih lanjut Juandini mengatakan bahwa sang sutradara juga memakinya dengan kata-kata kurang pantas di depan ratusan kru dan ekstras.
Juandini pun menceritakan bagaimana kronologis dirinya mendapat kekerasan fisik dengan ditampar oleh sang sutradara.
“Berawal di scene pensi, dengan extras ratusan, telco gue dipanggil lalu ditanyalah sama dia udah dengan keadaan emosi, kenapa bajunya begini? Ya dijawab itu baju udah dipilihin sama warddrobe, dia masih gak terima, nanya lagi kenapa bajunya begini, gue gak suka sambil marah-marah, ya telco gue bilang gak tahu itu dari wardrobenya, langsung lah ditampar lalu didorong,” bebernya.
Tak terima mendapat perlakuan kekerasan fisik dan verbal, Juandini pun berencana untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan jalur hukum.
Kaasus tersebut pun langsung mendapat perhatian dari komika yang juga sekaligus penulis dan sutradara film Ernest Prakasa.
Melalui cuitan di Twitter-nya, Ernest siap menyebutkan nama sutradara yang melakukan kekerasan verbal dan fisik terhadap kru perempuan jika telah mendapat izin dari korban.
“Ada kabar sutradara laki-laki melakukan kekerasan verbal dan fisik ke kru perempuan. Gw pribadi memilih untuk menyebut nama pelaku apabila sudah mendapat izin dari korban. Kita tunggu perkembangan kasusnya,” cuit Ernest.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"