KONTEKS.CO.ID – Vokalis Pink Floyd pakai seragam Nazi saat konser di Berlin. Polisi pun turun tangan. Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
Vokalis Pink Floyd pakai seragam Nazi saat konser di Berlin. Polisi setempat kini menyelidikinya dengan pasal hasutan kebencian.
Vokalis Pink Floyd Roger Waters diselidiki karena mengenakan seragam Nazi di sebuah konser di Berlin.
Karena itu, seorang petugas penegak hukum di Jerman yang bertanggung jawab untuk memerangi anti-Semitisme mendesak Waters untuk bertanggung jawab atas tindakan yang dianggap sang vokalis tidak sensitif.
Menurut Felix Klein yang mengatakan kepada grup media Funke yang dilaporkan Los Angeles Times, pada Sabtu, 27 Mei 2023 proses hukum sebelumnya mendukung Waters meskipun penyanyi tersebut menyebarkan anti-Semitisme dan diduga menghasut kebencian.
Polisi Berlin kemarin mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki Waters setelah gambar penyanyi tersebut beredar di media sosial yang menunjukkan dia mengenakan kode hitam panjang dengan ban lengan merah di atas panggung di Mercedes-Benz Arena pekan lalu.
Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media bahwa penegak hukum sedang menyelidiki ‘dugaan menghasut kebencian’ oleh orang-orang berpakaian yang memuliakan atau membenarkan kekuasaan Nazi.
Oleh karena itu, Klein mendesak pihak berwenang untuk waspada setelah insiden tersebut.
“Penyelenggara konser harus mempertimbangkan apakah mereka ingin menawarkan platform kepada ahli teori konspirasi,” katanya.
Perlu diketahui, Waters adalah seorang aktivis pro-Palestina yang dikenal karena pandangan anti-Semitnya.
Keterlibatan Waters dalam konser di Berlin termasuk beberapa kota di sekitar Jerman adalah bagian dari tur ‘This Is Not A Drill’.
Kontroversi muncul ketika beberapa otoritas kota mencoba melarangnya tampil tetapi tidak berhasil.
Pelantun ‘Another Brick In The Wall’ itu membantah tuduhan anti-Semitisme dengan mengatakan dia hanya memprotes kebijakan Israel dan bukan Yahudi.
Dalam konsernya di Berlin, Water juga menampilkan nama beberapa korban kekejaman yang tewas di kamp konsentrasi Nazi, termasuk Anne Frank, seorang remaja Yahudi.
Konser yang sama juga menampilkan nama jurnalis Palestina-Amerika yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, yang memicu kritik dan klaim bahwa Waters merelatifkan tragedi holocaust.
Otoritas kota Frankfurt mencoba menghentikan konser tersebut, tetapi pengadilan memutuskan band tersebut dapat dilanjutkan karena kebebasan artistik.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"