KONTEKS.CO.ID – Industri anime telah melahirkan banyak sutradara berbakat salah satunya Mamoru Hosoda.
Mamoru Hosoda muncul sebagai sosok yang menonjol dengan karya-karya yang berbeda dan visual yang unik.
Karya-Karya Mamoru Hosoda
1. Digimon: The Movie (2000)
Mamoru Hosoda memulai karier penyutradaraannya dengan “Digimon: The Movie” pada tahun 2000.
Meskipun bukan karya terbaiknya namun film ini memberikan kesempatan kepada Mamoru Hosoda untuk menunjukkan kemampuannya dalam dunia penyutradaraan film anime.
Film ini adalah hasil kolaborasi antara Toei Animation dan 20th Century Fox.
2. One Piece: Baron Omatsuri and the Secret Island (2005)
Film karya Mamoru Hosoda selanjutnya adalah “One Piece: Baron Omatsuri and the Secret Island” pada tahun 2005.
Pada film ini Hosoda menunjukkan ciri khasnya dalam menciptakan nuansa yang berbeda terutama dari segi visualnya.
Film ini bercerita tentang kru topi jerami yang berpisah karena kekuatan misterius.
3. The Girl Who Leapt Through Time (2006)
Pada tahun 2006, Hosoda merilis “The Girl Who Leapt Through Time”.
Film ini merupakan karya orisinal pertamanya yang bercerita perjalanan seorang gadis sekolah menengah yang mendapatkan kemampuan melompati waktu.
Meskipun ada beberapa kerumitan dalam aturan perjalanan waktu dalam film ini namun Hosoda berhasil menciptakan sebuah film yang memiliki kekuatan tersendiri.
4. Summer Wars (2009)
Dalam film ini, Hosoda membawa penonton ke dalam dunia virtual yang menjadi kekacauan.
Fokus utama film ini adalah pada kekuatan persahabatan dan kerjasama keluarga dalam mengatasi masalah.
Dengan sentuhan drama dan aksi maka film ini menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus menghibur.
6. The Boy and the Beast (2015)
Film ini mengikuti perjalanan seorang anak laki-laki yang terhubung dengan makhluk mitos sebagai gurunya.
Melalui perjalanan mereka, film ini menggambarkan perkembangan hubungan dan pertumbuhan karakter dan perbedaan di antara mereka.
8. Belle (2021)
Dalam karyanya yang lebih baru, “Belle,” Hosoda mengangkat isu-isu seputar identitas online dan hubungan di era media sosial.
Fokus pada seorang siswa yang menemukan kepribadian online-nya selain itu Belle mengajukan pertanyaan tentang jati diri dan penerimaan dalam dunia maya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"