KONTEKS.CO.ID – Film Siksa Neraka produksi Dee Company meraup sukses besar. Di Indonesia, 2,3 juta penonton telah menyaksikan film Siksa Neraka. Sayangnya, film Siksa Neraka tidak boleh tayang di Malaysia dan Brunei.
Banyak netizen kedua negara yang komplain atas pelarangan film yang telah menghabiskan dana hingga Rp5 miliar untuk efek CGI neraka tersebut. Apa alasan tak boleh tayang?
Siksa Neraka Raup 2,3 Juta Penonton
Film Siksa Neraka, jadi film horor Indonesia ini jadi viral sejak akhir tahun 2023 hingga awal 2024.
Siksa Neraka cukup laris manis di bioskop Indonesia, dengan capaian 2,3 juta penonton. Sayangnya, tidak menjamin film horor thriller ini bisa tayang di luar negeri.
“Bagi kalian yang menantikan ini – Siksa Neraka tak boleh tayang di Malaysia dan Brunei,” tulis Antenna Entertainments melalui unggahan Instagram pada Selasa, 9 Januari 2024.
Antenna Entertainment merupakan distributor film Indonesia, India dan Tamil ke saluran televisi kabel dan satelit, dan bioskop Malaysia.
Namun, hingga kini belum ada keterangan dan penjelasan dari Dee Company ataupun Anggy Umbara terkait pelarangan atau film Siksa Neraka dibanned di Malaysia dan Brunei.
Film Siksa Neraka sendiri mengisahkan tentang empat kakak beradik bernama Saleh, Fajar, Tyas, dan Azizah. Mereka merupakan anak dari ustaz muda terpandang di sebuah desa.
Suatu ketika, Saleh dan adik-adiknya menuju desa seberang, mereka terseret arus. Tiba-tiba, Saleh berada di neraka. Persis seperti cerita sang ayah.
Dalam proses pencarian, Ayah dan ibunya, Saleh mempertanyakan apakah ‘bekal’ untuk anak-anaknya selama hidup di dunia sudah cukup.
Film Siksa Neraka sudah tayang serentak di bioskop Indonesia sejak 14 Desember 2023.
Netizen Komplain
Banyak netizen yang komplain tentang pelarangan film Siksa Neraka terutama warga Malaysia dan Brunei.
“Yg tukang banned takut masuk neraka ke?” tanya netizen.
“Film banyak cium2 nya dapat tayang di Malaysia contoh layangan putus langsung tayang,” tulis yang lain.
Beberapa netizen memperdebatkan tentang aturan hadist tentang pelarangan visual surga atau neraka.
“Tak layak surga dan neraka divisualkan, sebab syurga dan neraka tak sampai akal manusia mengilustrasikan. Bagus kalau film ini tak boleh tayang. Film ini cuma hanya menjadikan agama sebagai product commodity dagang saja,” tulis akun Instagram @**lana di kolom komentar Antenna Entertainments.
“Mau Tahu.. Ayat atau Hadits yg mana Tentang Neraka Surga tidak Boleh di Visualkan..? Padahal film Hellboy Juga Anak Neraka kok gk di Banned,” sahut yang lain.
“Padahal ceritanya cuman mengingatkan bagi manusia jngn berbuat dosa. Ambil positifnya aja sich menut aku,” sahut yang lain.
“Sebenarnya ini bukan pencekalan flim horor pertama Indonesia di Malaysia sebelum nya ada rumah dara disutradarai kimo stambul tahun 2009 juga pernah dicekal di Malaysia,” sahut yang lain.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"